Food Station Tjipinang Jaya Sebut Stok Beras Jakarta Dikirim Dari Luar Daerah  - Telusur

Food Station Tjipinang Jaya Sebut Stok Beras Jakarta Dikirim Dari Luar Daerah 

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo. (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - PT Food Station Tjipinang Jaya mengaku stok beras yang ada di Jakarta seluruhnya dikirim dari luar daerah Ibu Kota. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, hal itu dilakukan lantaran saat ini Jakarta tidak mempunyai lahan untuk menanam padi.

"Langkah yang dilakukan karena kita tidak punya lahan, kita harus bermitra. Yang kami lakukan adalah KSD, kerja sama antardaerah," kata Pamrihadi usai diskusi Balkoters Talk bertajuk 'Peran BUMD Dalam Mendongkrak Ekonomi Jakarta' di Pressrom Balai Kota-DPRD DKI Jakarta, Senin (14/8/2023).

Pamrihadi mengungkapkan, kerja sama antardaerah itu adalah pemerintah daerah setempat menyediakan lahan yang nantinya pihaknya akan membantu memberikan bibit, pupuk, Saprodi dan insektisida. Kemudian, kata Pamrihadi, hasil dari panen beras itu akan disalurkan kepada food station. 

"Food station tidak perlu nanam di Jakarta karena di Jakarta itu memang sudah gedung-gedung tinggi semua, tidak ada lahan," ujar Pamrihadi.

Berikutnya, kata Pamrihadi, selain dari kontrak farming dan on farming, sejak tahun lalu pihaknya telah menambah cadangan stok gudang. 

"Cadangan gudang yang tadinya 11 ribu sekarang sudah 25 ribu ton, untuk 25 ribu ton," kata Pamrihadi.

"Lokasinya yaitu di Subang, Indramayu, Ngawi, Lampung, Garut, dan kulon Progo Yogyakarta," sambungnya.

Lokasi tersebut, ujar Pamrihadi, adalah  tempat lumbung padi, sehingga Food Station tak perlu lagi membawa beras-beras tersebut ke Jakarta.

"Tetapi beras cukup di sana, ketika dibutuhkan dikirim ke Jakarta," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pamrihadi mengklaim pasokan beras itu paling banyak ditempatkan di gudang daerah Jawa Barat.

"Pasokannya food station itu mulai dari kalau di Sumatera itu di Sumatera Selatan ada Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, kemudian sekitarnya Palembang terus turun ke Lampung, nah itu yang di Sumatera," ungkap Pamrihadi.

"Kalau yang di Jawa Barat, Subang, Karawang, Indramayu, itu yang paling banyak. Terus kemudian ke arah timur ini ada di Ngawi juga banyak," sambungnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar