Dugaan Korupsi Bansos DKI 2020, Komisi B DKI Bakal Panggil PD Pasar Jaya - Telusur

Dugaan Korupsi Bansos DKI 2020, Komisi B DKI Bakal Panggil PD Pasar Jaya

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail. (Foto: telusur.co.id/Tegar).

telusur.co.id - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail mengatakan pihaknya berencana akan memanggil PD Pasar Jaya terkait dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 pada 2020 lalu.

"Kami tadi rapat internal untuk mengatur schedule rapat kerja dengan mitra termasuk BUMD. Nah, hal seperti ini, akan kita masukkan ketika kita masuk ke jadwal dengan Pasar Jaya,” kata Ismail di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (16/1/23).

Ismail menuturkan, rencananya pihaknya akan melakukan rapat kerja bersama mitra BUMD pada Februari 2023. Dan nantinya pembahasan mengenai bansos Covid-19 bakal menjadi materi utama pada rapat kerja tersebut.

"Timingnya kemungkinan di Februari. Karena Januari sudah penuh. Pertengahan ke atas (Februari). Kalau dari Komisi B-nya di tahap awal paling dengan dirut yang existing ya," kata Ismail.

Lebih lanjut Ismail mengatakan, selain memanggil Pasar Jaya, pihaknya akan memanggil juga perusahan BUMD penyalur bansos Covid-19 lainnya.

"Kalau dengan Pasar Jaya dan Food Station, nggak perlu (koordinasi) sih. Cukup," ucapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ditemukan kasus dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) Covid-19 Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun ramai dibahas di media sosial. 

Kabar dugaan penimbunan bansos tersebut  disampaikan oleh pegiat media sosial, Rudi Valinka melalui akun twitternya @kurawa. Rudi menyebut beras itu tersimpan di gudang sewaan yang berlokasi di kawasan Pulogadung.

"Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp 2,85 Triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh," ujar Rudi dalam akun twitternya @kurawa seperti dilihat, jumat (13/1/23).

"Semua berawal dari info whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di Gudang sewaan di Pulogadung," sambungnya.

IA menyebut pada 2020 silam, Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk tiga perusahaan untuk penyaluran paket sembako yaitu Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Adapun, nilai kontrak Perumda Pasar Jaya untuk penyaluran 11 tahap sebesar Rp2,85 triliun.

Dalam cuitan yang diutarakan oleh @kurawa tersebut juga menyertakan kondisi beras yang ada di gudang penyimpanan bansos di Pulogadung. 

Yang di mana kondisi beras bansos yang menumpuk di gudang tampak menguning dan rusak.

"Setelah mendapatkan informasi lokasi Gudang penyimpanan beras bansos milik perumda pasar jaya maka gue pun meluncur ke TKP lokasinya di kawasan Industri Pulogadung Jaktim, gudang ini konon disewa oleh pasar jaya sangat sunyi dan dijaga oleh security," ucap @kurawa.

"Dipastikan 100% kondisi beras bansos milik DKI ini rusak atau membusuk bahkan untuk hewan sekalipun sudah tidak layak," sambungnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar