telusur.co.id - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) menyoroti pelayanan bus TransJakarta yang belakangan ini banyak dikeluhkan oleh pengguna.
Mulai dari suasananya yang berdesakan di dalam bus, hingga waktu tunggu yang tak sesuai dengan semestinya.
“Tadi pagi, saya ketemu dengan beberapa mahasiswa, mereka mengeluhkan itu. Mereka bilang sekarang naik busway itu susah. Harusnya kenaikan realisasi target penumpang ini diikuti dengan perbaikan pelayanan yang akan diberikan,” ujar MTZ di gedung DPRD DKI Jakarta, dikutip Selasa (4/4/23).
Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, jumlah penumpang angkutan umum tercatat berjumlah 3.622.045 orang per hari di tahun 2022. Sementara target Dishub di tahun yang sama penumpang angkutan umum hanya sebanyak 1.140.554 orang per hari.
“Di satu sisi memang kelihatan berhasil, lebih banyak dari target. Tapi di sisi lain saya melihat ada penurunan kualitas pelayanan pada transportasi publik. Karena waktu nunggu jadi lebih lama, kemudian berdesak-desakan,” ucapnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui terjadinya lonjakan jumlah pengguna angkutan umum pada tahun 2022. Pihaknya juga mengantisipasi itu dengan berpatokan pada target penumpang mencapai 1 juta orang per hari.
“Akibatnya, memang layanannya itu pasti menumpuk penumpangnya,” katanya.
Syafrin juga mengakui adanya peningkatan jumlah penumpang angkutan umum tahun 2022 itu karena adanya perkembangan terbaru peraturan Menteri Perhubungan (Menhub) nomor 12 tahun 2019 terkait masuknya ojek online (Ojol) sebagai angkutan umum.
“Sehingga dengan tambahan itu maka keseluruhan menjadi 3.622.049 juta. Yang terbesar itu angkutan Ojol. Sekitar 1 juta penumpang tahun 2022 ini berdasarkan data dari aplikator. Kemudian untuk KRL menempati urutan kedua mencapai 781 ribu orang penumpang," terang Syafrin.
"Kemudian TransJakarta 747 ribu dan MRT 115 ribu penumpang. Dan juga ada angkutan roda 4 sekitar 500 an ribu penumpang. Artinya jumlah keseluruhan masing-masing moda 3.622.049 juta orang,” imbuhnya. [Fhr]