DPR Minta Pemerintah Segera Mitigasi Tiga Ancaman Ekonomi Dunia - Telusur

DPR Minta Pemerintah Segera Mitigasi Tiga Ancaman Ekonomi Dunia

anggota Komisi IX DPR Ahmad Najib Qodratullah

telusur.co.id - Masyarakat diharapkan tidak menjadi korban menanggung beban dari ancaman ketidakstabilan ekonomi dunia. Tiga ancaman tersebut, antara lain inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan potensi pertumbuhan ekonomi yang melemah.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR Ahmad Najib Qodratullah merespons pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati beberapa waktu lalu. 

"Ancaman selalu ada terlebih situasi global pasca pandemi yang diperparah oleh kondisi geopolitik global yang memanas (ukraina-rusia). Namun, apapun itu perlu kita mengetahui lebih kanjut mitigasi dari semua tantangan di atas. Kami berharap masyarakat jangan menjadi korban yang menanggung beban paling banyak,” kata Najib kepada wartawan, Rabu (25/5/22).

Najib menyarankan pemerintah untuk mulai melakukan mitigasi dengan memastikan rantai pasokan logistik dalam kondisi terkendali.

Kemudian, para pemegang kebijakan memastikan bahwa suku bunga rendah masih bisa dipertahankan, mengingat dampak pandemi belum hilang.

Dia juga mendesak, pemerintah dapat mengamankan dan mempermudah akses perbankan kepada sektor-sektor yang memiliki serapan tenaga kerja paling banyak.

“Lalu, sektor- sektor yang memiliki serapan tenaga kerja banyak perlu diamankan dan diberi akses perbankan yang terjangkau,” imbuhnya.

Najib meminta, agar pemerintah turut mengeluarkan paket stimulus kepada sektor-sektor yang berkontribusi dalam menggerakan ekonomi secara positif selama ini. 


“Semua sepakat bahwa kendali pandemi menjadi kunci percepatan pemulihan. Namun, tentu setelah itu perlu strategi lanjutan mengingat dampak pandemi telah membuat perekonomian kita turun begitu tajam,” tandas Najib.

Sebelumnya, Menteri Keuangan yang juga bendahara Negera Sri Mulyani Indrawati mengatakan bakal ada tiga ancaman yang akan mengganggu stabilitas ekonomi dunia termasuk pemulihan ekonomi Indonesia. Tiga ancaman tersebut, adalah inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan potensi ekonomi yang melemah.

"Tiga hal ini akan mempengaruhi environment ekonomi seluruh dunia termasuk Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (23/5/22).

Sri Mulyani mengakui, Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina akan benar-benar membuat ekonomi global ketar-ketir.  Ia mengemukakan, dampak yang terasa akibat perang tersebut pada sejumlah harga komoditas global tiba-tiba melesat tinggi.

Sri Mulyani menegaskan, jika kondisi tersebut menyebabkan terjadinya lonjakan angka inflasi disejumlah negara.[Fhr]


Tinggalkan Komentar