telusur.co.id - Jaringan CNN mengungkapkan bahwa para pejabat Israel memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka yakin sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) berada dalam bahaya, terutama di wilayah utara, akibat serangan Hizbullah.

Menurut CNN, para pejabat Israel terkejut  menyaksikan “kompleksitas serangan Hizbullah” sejauh ini.  Sebuah sumber yang mengetahui ancaman tersebut mengatakan, “Sumber utama kekhawatiran adalah penggunaan sejumlah besar rudal yang presisi dan terpandu oleh Hizbullah.”

CNN melaporkan bahwa menurut tiga pejabat AS, Washington “serius khawatir” Hizbullah akan menggempur dan melumpuhkan pertahanan udara Israel, termasuk Kubah Besi, jika terjadi perang total antara Israel dan Hizbullah.

Menurut keterangan para pejabat AS kepada CNN, para pejabat Israel memberi tahu AS, mereka berencana mentransfer sumber daya militer dari Gaza ke wilayah utara Palestina pendudukan (Israel) sebagai persiapan menghadapi potensi serangan.

Sementara itu, surat kabar Washington Post dalam sebuah laporannya membahas drone Hizbullah dan ancaman yang mereka timbulkan terhadap keamanan Israel, terutama dalam hal kemampuan mereka menembus sistem pertahanan udara Israel tanpa terdeteksi.

“Selama bertahun-tahun, konfrontasi hanya terbatas pada persediaan rudal Hizbullah yang sangat besar dan sistem anti-rudal Iron Dome,” kata surat kabar AS itu. 

Namun percaturan ini berubah setelah Hizbullah mengerahkan senjata drone untuk melewati landasan strategi keamanan nasional Israel.

Pesawat nirawak Hizbullah dicirikan oleh kecepatan tinggi dan terbang di ketinggian rendah untuk mengumpulkan informasi intelijen dan menjatuhkan bahan peledak.

Dalam diskusinya mengenai video drone Hoopoe (Hodhod/Hudhud) yang dirilis oleh media militer Hizbullah pada hari Selasa lalu, Washington Post menyebutkan Israel terkejut dengan apa yang dipantau oleh drone itu terhadap instalasi dan situs sensitif di Israel dan atas rekaman video yang  menunjukkan kemampuan militer canggih yang dimiliki Hizbullah. [Tp]