Disebut Terseret Kasus Jual Beli McLaren, Begini Tanggapan Wakapolda Metro - Telusur

Disebut Terseret Kasus Jual Beli McLaren, Begini Tanggapan Wakapolda Metro

Wakapolda Metro Brigjen Pol Hendro Pandowo (foto: Ist)

telusur.co.id - Korban Penipuan dan pemerasan Jam Tangan Richard Mille, Tony Sutrisno, juga mengaku mengalami dugaan pemerasan dalam kasus jual beli mobil mewah McLaren yang dilakukan oleh oknum di Polda Metro Jaya. Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Tony, Heroe Waskito, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/22).

Heroe menuturkan, proses penanganan pemerasan terkait penipuan mobil mclaren yg dilaporkan ke Propam mabes Polri. Namun laporan itu dihentikan oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri.

Menurut Heroe, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Hendro Pandowo, sudah mengetahui proses kasus tersebut. Namun Tony mengaku diperas oleh pihak ketiga dan kasus itu sendiri mangkrak tanpa ada kejelasan hukum.

"Info tentang kasus penipuan McLaren itu sudah sampai ke meja Brigjen pol HP seharusnya dengan atensi beliau kasus makin cepat selesai. Nyatanya tidak. Tony justru diperas oleh pihak ketiga sebesar Rp 4,5 M," kata Heroe.

Ia menjelaskan, surat perintah penghentian penyelidikan (SP3) kasus penipuan McLaren oleh Polda Metro Jaya itu dilakukan tepat tanggal 20 Mei 2020, tapi Surat SP3 itu tak pernah diberikan kepada Tony.

Informasi itu diperoleh Tony dari Kombes Pol Fransiskus Xaverius Bhirawa Braja Paksa. Menurut Tony, Bhirawa ikut membantu menangani masalah mangkraknya kasus tersebut.

"Dia (Bhirawa) bermaksud membantu saya. Ia sampai meminta Surat perintah penghentian penyelidikan (SP3) kepada Wakanit Jatanras III. Wakanit tersebut baru ngasih di 17 juni 2022 kepada Bhirawa di hadapan Tony,  Saat menyerahkannya kepada Bhirawa, Wakanit itu ketakutan," katanya.

Heroe berharap mangkraknya laporan tentang penipuan McLaren ini dapat ditindaklanjuti.

"Kami berharap agar para pelaku diusut secara hukum dan pemerasannya dibawa ke sidang etik," kata Heroe.

Dugaan pemerasan oknum polisi yang menyeret nama Brigjen Hendro Pandowo itu sudah dilaporkan ke Propam Polri. Laporan yang ditujukan kepada Kadiv Propam Polri itu teregister dengan nomor SPSP2/4570/XI/2021/Bagyanduan.

Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo membantah tudingan pemerasan yang dialamatkan kepada dirinya. Saat dikonfirmasi, ia menyebut kasus tersebut tidak benar.

"Tidak benar. Terima kasih," kata Hendro kepada wartawan, Kamis (10/11/22). (Tp)
 


Tinggalkan Komentar