telusur.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, bakal memaksimalkan segala fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantar Gebang.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, hal tersebut agar kegiatan pengolahan sampah di Jakarta bisa berjalan optimal, serta dapat mengatasi permasalahan sampah secara bertahap.
"Jadi, kalau fasilitas pengelolaan sampah yang terbesar ada di sini, di TPST Bantargebang. Tapi, kita juga sedang membenahi beberapa hal lain seperti ITF (di Sunter)," kata Asep di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat Senin (2/1/23).
Ia pun berharap, dengan dibangunnya RDF tersebut dapat mengurangi volume pembuangan sampa di Ibu Kota.
"Mudah-mudahan, setelah (ITF) selesai dibangun, bisa ikut mengurangi beban pembuangan sampah di Jakarta," ujar Asep.
Asep menjelaskan, volume sampah di Ibu Kota bisa mencapai 8,2 ton per hari dan nantinya akan dialihkan ke RDF Bantar Gebang.
"Timbunan sampah Jakarta yang sekitar 8.200-an per hari, bisa dialihkan ke RDF plant TPST Bantargebang dengan muatan antara 7.500-7.700 ton. Sisanya, kita (berharap) bisa mengolahnya di dalam kota (di lokasi ITF) nanti," ujarnya.
Ia pun berharap, agar proyek ITF dapat selesai secepatnya. Agar sampah dari Ibu Kota hanya sedikit yang akan di bawa ke Bantar Gebang.
"Kita berharap ITF bisa segera terbangun, sehingga semakin sedikit kita bawa sampah ke Bantargebang, di mana pengangkutan tidak kurang dari 1.200 truk sampah per hari," tutupnya. [Fhr]