telusur.co.id - Sosok penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang akan ditunjuk oleh Presiden Jokowi nanti, menjadi perhatian publik, bukan hanya karena seksi tapi juga strategis. Sebab, Jakarta posisinya sebagai barometer politik nasional.
Direktur Kata Rakyat Alwan Ola Riantoby menilai, Pj Gubernur DKI harus sosok yang memiliki pengalaman dan jiwa kepemimpinan, serta mengerti kondisi otonomi Jakarta. Menurut dia, sosok seperti itu ada pada Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
"Alasannya, pertama soal track record. Pak Bahtiar sejauh ini sosok yang jauh dari kontroversi, bersih dari dugaan latar belakang korupsi," kata Alwan saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/22).
Alwan menegaskan, masyarakat DKI sangat membutuhkan sosok Pj yang bersih dari dugaan korupsi, serta latar belakang rekam jejak yang bersih.
Pj Gubernur DKI juga dihadapkan pada pekerjaan rumah (PR) yang besar. Yaitu, harus menyelesaikan RUU IKN (UU No 3 IKN, UU No 29 DKI Jakarta)
Karenanya, Pj Gubernur harus berpengalaman dalam bidang legislasi dan mampu bersinergi dengan kememdagri dan DPR.
"Pak Bahtiar punya pengalaman menjadi Pj di Kepri dan juga punya pengalaman mengawal kodifikasi UU Pemilu. Karena PR besar Pj ini kan juga harus menyelesaikan UU IKN dan UU DKI," ujarnya.
Alwan mengingatkan, posisi Jakarta sebagai barometer politik nasional, jangan sampai kembali terulang polarisasi pada Pemilu 2024 mendatang. Untuk itu, dibutuhkan sosok Pj yang tepat.
"Nah, sosok beliau (Bahtiar) ini ramah, mengayomi. Karena kita butuh sosok itu menjaga stabilitas politik DKI Jakarta menuju 2024 dan soal polarisasi jangan sampai terjadi lagi di DKI Jakarta," tukas Alwan.[Fhr]