telusur.co.id - Memasuki puncak musim kemarau berkepanjangan di Indonesia serta krisis pangan di belahan dunia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok beras di Ibu kota aman.

Asisten Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati, meminta warga tak perlu khawatir dengan kenaikan dan kelangkaan beras. Menurutnya, Pemprov DKI telah berupaya menyimpan stok beras yang cukup untuk warga Jakarta.

"Saya imbau masyarakat agar tetap tenang karena di gudang-gudang beras cukup banyak," kata Sri di Jakarta, Kamis (5/10/23).

Sri mengungkapkan, stok beras di Jakarta dinilai mencukupi dengan baik. Adapun sudah sampai 31 ribu ton dari target 35 ribu ton pasokan beras dari Bulog yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang.

Lebih lanjut, Sri menuturkan, pihaknya turut melakukan monitoring perkembangan dan pendistribusiannya, termasuk di pasar turunannya yang tersebar di 196 titik.

"Pemprov DKI punya tanggung jawab dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional. Kontribusi DKI sekitar 27 persen untuk nasional dan di Jakarta saat ini inflasinya 1,89 persen, dibanding nasional 2,8 persen. Jadi di Jakarta masih on the track," imbuh dia.

Dalam kurun waktu 7 tahun ini, Sri menyampaikan, memang harga beras terjadi kenaikan paling tinggi di dunia. Sehingga pemerintah pusat bersama Pemprov DKI perlu melihat berapa produksi nasional dan berapa kebutuhan masyarakatnya.

Dengan semakin banyaknya beras digelontorkan di Jakarta, menurut Sri Haryati, secara grafik semakin menurun harganya. [Fhr]