telusur.co.id - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, belakangan ini Ketua Umum sekaligus Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mendapat kiriman narasi negatif.
"Ada narasi negatif yang sudah usang tapi diputar kembali, ada juga narasi negatif yang baru," ujar Dasco di Jakarta, Senin (28/8/23).
Dasco mengungkapkan, setiap memasuki tahun-tahun politik, pimpinan partainya itu kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan.
"Publik sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini. Karena semua tudingan yang ditujukan sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan," ujar Dasco.
Lebih lanjut Dasco mengatakan, mereka yang gamang dengan elektabilitas Prabowo saat ini di angka tertinggi, membutuhkan narasi negatif yang baru untuk mendegradasi posisi Prabowo.
"Kali ini, mereka kembali membuat narasi negatif yang baru dengan isu politik identitas yang bertujuan untuk membenturkan Pak Prabowo dengan umat Islam," kata Dasco.
Di sosial media, kata Dasco, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie bahwa Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam.
"Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yg diplintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan," ucapnya.
Dasco pun mengimbau kepada sebagian media massa yang memuat narasi negatif itu untuk mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenarannya.
"Jangan sampai pemberitaan dipenuhi dengan narasi negatif yang membingungkan publik. Sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum terverifikasi," katanya.
"Sebagian media massa yang memuat narasi yang kurang pas tersebut selayaknya harus terus mengedukasi publik dalam memperoleh informasi," sambungnya.
Wakil ketua DPR RI itu mengungkapkan, narasi negatif dan fakta yang tidak terverifikasi dengan isu politik identitas tidak hanya dapat merusak nama Prabowo dari segi elektabilitas. Lebih dari itu, negara juga dapat dirugikan secara dampak stabilitas.
Ia menegaskan, partainya tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan pemilu dengan penuh kedamaian, kegembiraan dan kesejukan.
"Publik sudah cerdas, Pak Prabowo bukanlah figur yang suka merusak kerukunan. Malah sebaliknya, Pak Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apapun agamanya, apapun sukunya dan apapun latar belakangnya. Nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya," ungkapnya.
Oleh karena itu, Dasco mengintruksikan kepada seluruh kader Partai Gerindra di manapun berada, jangan terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini dan jangan pernah membalas untuk menyerang pihak manapun.
"Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Pak Prabowo kepada negara dan rakyat. Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif," ujarnya.
"Mari kita gunakan sisa waktu menuju pemilu ini dengan tetap gigih berjuang, tetap hadir dan berkontribusi di tengah masyarakat," tambahnya.
Dasco mengingatkan untuk jangan menyisakan ruang sedikitpun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak tepuji terhadap lawan politik lain.
"Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam. Mari kita fokus jemput kemenangan tuntaskan perjuangan," pungkasnya. [Tp]