telusur.co.id - Wabah virus corona baru atau Covid-19 semakin ganas dan mulai menyebar ke negara - negara di luar China. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan kasus corona, total ada sembilan negara yang melaporkan soal virus tersebut.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo menilai pemerintah Indonesia belum merespon secara serius penyebaran wabah virus corona. Padahal, dampak virus Corona ini sudah cukup terasa.
"Virus Corona ini sudah sangat mengkhawatirkan, sangat berpengaruh seperti kepada komoditi ekspor kita menurun, ekonomi hingga pembatasan kuota umroh Indonesia. Ini masalah serius," ungkap Sartono kepada wartawan, Minggu, (1/3/20).
Sartono menyarankan Jokowi dapat mengeluarkan intruksi presiden (inpres) dan membentuk Komite Nasional Penanggulangan Virus Corona seperti yang dilakukan oleh Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhyono (SBY) saat mengantisipasi wabah flu burung.
"Presiden perlu mengeluarkan sejenis inpres (intruksi presiden) peraturan yang mengantisipasi wabah virus korona, antisipasi dengan membentuk semacam komite penanganan virus Corona ini. Jadi memberikan respon tanggapan kepada dunia internasional bahwa kita siap," tegas Sartono.
Sartono mengatakan komite penanganan virus Corona ini nantinya akan melibatkan semua lini sektor- sektor pemerintahan baik pusat dan daerah hingga pejabat non profesi serta lembaga luar negeri.
"Harus dipersiapkan semua dari jauh - jauh hari instansi, pemerintahan pusat,dan daerah, dunia usaha, organisasi profesi non pemerintahan lembaga internasional terkait virus Corona ini," kata Sartono.
Sartono menegaskan langkah tersebut dapat dimulai oleh Jokowi dengan mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan penanganan serius terkait wabah virus Corona ini. Jokowi juga harus segera mengumpulkan kepala daerah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
"Ini harus serius merespon Corona. Kepala daerah semuanya dikumpulkan untuk menghadapi hal - hal seperti ini. Lalu ada juga utusan khusus untuk menangani ini, jadi direspon internasional, negara kita serius menghadapi virus ini," tandas Sartono.[Fhr]