Coba Serangan Darat ke Gaza, Satu Tentara Israel Tewas dan Akhirnya Terpaksa Mundur - Telusur

Coba Serangan Darat ke Gaza, Satu Tentara Israel Tewas dan Akhirnya Terpaksa Mundur

tentara Israel menuju Gaza. (Foto: Al Jazeera).

telusur.co.id - Militer Israel mengatakan salah satu tentaranya tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan rudal anti-tank dari kelompok pejuang Palestina Hamas ketika tentara Israel mencoba melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza pada hari Minggu (22/10/23).

Di pihak lain, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, di akun Telegramnya mengumumkan pihaknya telah memukul mundur pasukan Israel hingga kembali masuk ke wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).

"Seorang tentara Israel tewas, sementara satu orang luka sedang, dan dua orang luka ringan akibat terkena rudal anti-tank,” kata militer Israel, dikutip Al Jazeera.

Militer Israel mengatakan serangan darat itu bertujuan menemukan tawanan di wilayah Khan Younis di Gaza dan untuk “menggagalkan infrastruktur teroris”.

Pasukan Israel telah melakukan penggerebekan melintasi perbatasan yang menurut mereka dimaksudkan untuk membersihkan wilayah tersebut dan mengumpulkan informasi intelijen tentang tawanan yang ditahan oleh Hamas.

Menurut Tareq Abu Azzoum dari Al-Jazeera, yang melaporkan dari Khan Younis di Gaza, serangan tersebut memaksa Hamas bersiap menghadapi invasi darat yang telah lama dispekulasikan oleh Israel.

“Upaya Israel untuk memasuki Jalur Gaza seperti ini (sedang) dihadang oleh para pejuang Palestina, yang berusaha bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan invasi darat di wilayah yang terkepung,” kata Azzoum.

Dia menambahkan bahwa situasi di lapangan “sangat dramatis” dan kondisi keamanan di Jalur Gaza “tidak dapat diprediksi”.

Mohammed Jamjoom dari Al-Jazeera, yang melaporkan dari Al-Quds Timur mengatakan pembunuhan tentara tersebut merupakan sesuatu yang akan “ditanggapi dengan sangat serius” oleh tentara Israel ketika perang terus berlanjut.

Insiden itu terjadi ketika Israel terus membom Jalur Gaza selama lebih dari dua minggu, sebagai respons atas serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober. [Tp]


Tinggalkan Komentar