telusur.co.id - Lembaga kajian strategis Center for Indonesian Reform (CIR) menyelenggarakan pelatihan pemantauan (monitoring) dan analisis media bagi masyarakat, secara daring, Sabtu (13/2/21). Acara ini diikuti puluhan peserta dari berbagai daerah dan beragam latar belakang pekerjaan.
Praktisi Analis Media Adi Setiadi menjelaskan, monitoring dan analisis media adalah kegiatan pemantauan isi berita, baik di media cetak, elektronik maupun digital.
"Untuk berbagai kepentingan, termasuk kepentingan politik, komersil, ilmu pengetahuan dan lain-lain," kata Adi dalam pemaparannya.
Menurut Adi, kegiatan monitoring dan analisis media ini sangat penting, terutama bagi praktisi humas dan pelaku usaha. Dari kegiatan ini diharapkan mendapatkan informasi mendasar tentang persepsi publik atas merek perusahaan, program pemasaran produk dan layanan atau sekedar mencari tahu aktivitas kompetitor.
Kemudian, setiap lembaga juga dapat melindungi reputasi organisasi, merek, perusahaan maupun individu tertentu dari serangan isu yang merugikan. Termasuk juga membantu sebuah lembaga memahami lebih dalam karakter audience atau target pemasarannya.
"Media monitoring ini sangat diperlukan oleh siapa saja termasuk lembaga pemerintahan, LSM, perusahaan, pemerhati sosial atau figur publik. Sebab berdasarkan hasil monitoring dan analisis media kita dapat memahami persoalan hanya melalui laporan ringkas," kata Adi.
Adi menambahkan, saat ini tersedia sejumlah software berbayar maupun gratis yang biasa digunakan untuk melakikan media monitoring. Diantaranya, Respona, Google Alert, Ahrefs Alert dan Hootsuite.
Penggunaan software tersebut membuat proses pengerjaan monitoring dan analisis media menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu hasil analisis bisa lebih menarik ditampilkan karena dapat tersaji dalam bentuk infografis.
CIR adalah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kajian strategis. Salah satu kegiatan rutinnya ialah menyelenggarakan diskusi dan pelatihan dengan narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing.[Fhr]