telusur.co.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin meminta masyarakat untuk memantau informasi resmi dari pemerintah melalui media massa baik televisi, radio, koran, ataupun media daring (online), terkait virus corona. Karena, informasi di media sosial (medsos) banyak memiliki sumber yang tak akurat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Harus disampaikan ke khalayak ramai bahwa corona ini, pertama kali di Indonesia, kemudian kita menghadapi informasi ini banyak sekali datang dari media sosial," ujar Ngabalin di Jakarta, Minggu (8/3/20).
Menurut Ngabalin, jika masyarakat harus terpaksa menyebarkan informasi corona di medsos, sebaiknya disertakan link berita dari media massa tersebut. Dengan begitu, akurasi informasi bisa dipertanggungjawabkan.
"Kita tahu bahwa ketika semua informasi kita dapat di media sosial, yang tidak bersumber dari media mainstream, maka itu akan mendatangkan malapetaka yang luar biasa," ungkapnya.
Ia juga berharap, dengan kerja sama istana dan media-media arus utama, informasi yang akurat bisa tersampaikan hingga ke pelosok Indonesia.
"Harus terus disosialisasikan kepada Tanah Air. Di pemerintah sudah membentuk protokol informasi, protokol kesehatan supaya informasi keluar dari satu sumber,” tuturnya.
Ngabalin juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan virus mematikan ini. Namun, kata dia, masyarakat juga harus tetap waspada dan menjaga pola hidup yang sehat.
"Cara waspada itu adalah setiap orang harus bisa menjaga pola hidupnya dengan baik. Tidur dan makan teratur, etika bersin, dan bergaul,” tukasnya.[Fhr]