telusur.co.id - Salah satu kandidat dalam pemilihan presiden Iran mendatang, Mostafa Pourmohammadi, menyerukan persatuan di antara umat Islam untuk mendukung bangsa Palestina, khususnya rakyat yang tertindas di Jalur Gaza.
Mantan menteri dalam negeri dan kehakiman Iran itu menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita al-Alam, Rabu (12/6/24).
Dia menekankan perlunya membangun peradaban Islam baru dan mengembalikan martabat dan kejayaan dunia Islam, seraya menyerukan solidaritas dan persatuan untuk mendukung Palestina.
"Mari kita bergandengan tangan untuk membela hak-hak satu sama lain dan memperkuat hubungan persaudaraan kita, mengembangkan kepentingan bersama, menstabilkan dan memperkuat keamanan dan stabilitas kita," kata Pourmohammadi.
"Kita harus bersatu melawan musuh-musuh dan bekerja untuk membela rakyat Palestina yang tertindas dan rakyat Gaza serta membangun peradaban Islam yang baru dan mengembalikan kejayaan bangsa-bangsa Islam," tambahnya.
Komentarnya muncul ketika Israel melanjutkan perang genosida di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 37.124 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 84.712 orang lainnya sejak awal Oktober tahun lalu.
Pourmohammadi adalah salah satu dari enam kandidat yang telah disetujui oleh Dewan Konstitusi Iran, sebuah badan pengawas pemilu yang beranggotakan 12 orang.
Iran akan memilih presiden baru pada tanggal 28 Juni. Pemilihan ini diadakan setelah presiden Ebrahim Raeisi kehilangan nyawanya bersama tujuh orang lainnya pada tanggal 19 Mei lalu, ketika helikopter yang membawa mereka jatuh di barat laut Iran.
Kampanye telah dimulai secara resmi untuk pemilu mendatang, dengan enam kandidat bersaing untuk menggantikan Raeisi.
Kampanye, yang mencakup lima debat langsung yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), akan terus berlanjut hingga 24 jam sebelum pemilihan. [Tp]