telusur.co.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengingatkan agar toko modern waralaba seperti Indomart dan Alfamart, izin pendirian harusnya diberikan jarak jauh, bukan di setiap meter. Karena, jika seperti itu, akan membunuh toko-toko kelontong.
"Contoh yang paling sederhana ketaatan kita pada konstitusi ekonomi kerakyatan, janganlah yang namanya Alfamart dan Indomart di setiap meter diberi izin (pendirian), kemudian toko-toko kecil kelontong mati kutu tak berdaya," kata Cak Imin pada acara Serah Terima Dokumen B.1-KWK Pasangan Bakal Calon Pilkada 2024 dari PKB di Jakarta, Minggu (18/8/24).
Cak Imin lantas menjelaskan, ekonomi kerakyatan berdasarkan konstitusi, harus menjadi pegangan dalam setiap langkah membuat kebijakan.
Menurut dia, saat ini ekonomi kerakyatan hanya seperti mimpi di siang bolong. Padahal, semua norma konstitusi mengenai ekonomi, harus dibangun berdasarkan basis kerakyatan, kesemaratan dan keadilan.
Namun, maraknya pendirian toko waralaba, justru tidak berpihak pada rakyat. Keberadaan Alfamart dan Indomart kerap mengangangkaki toko-toko UMKM.
"Itu ekonomi yang melanggar konstitusi. Kenapa yang namanya Alfamart dan Indomart itu betul-betul mengangkangi semua ekonomi kerakyatan kita sampai paling bawah," ucapnya.
Menurut dia, toko yang mampu bertahan terhadap gemouran waralaba modern adalah warung kelontong Madura.
"Satu-satunya yang masih bertahan itu warung Madura 24 jam. Satu-satunya yang bertahan. Karena warung Madura itu ilmunya betul-betul ilmu memanfaatkan hasil survei pasar, dimana tempat ramai disitu dia buka. Itu karena apa? Dimana ada Indomart disitu hasil survei kebutuhan rakyat ada," tuturnya.
Warung Madura, lanjut Cak Imin, akan membuka toko berhadapan dengan ritel modern tersebut.
"Indomart itu buka disatu titik sudah tahu, tiap hari bakal dibeli berapa orang, tiap hari akan ada masuk berapa uang, itu sudah tahu hasil survei. Nah, orang Madura sudah tahu, dimana ada Indomart dia buka di depannya. Jadi nggak pakek survei," ungkapnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menilai, silih berganti tumbangnya ekonomi kerakyatan ini karena kebijakan kerap tidak berpihak pada masyarakat kecil.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa semakin hari kemampuan entrepreneur para rakyat kecil hilang. Karena gak berdaya, semuanya tumbang. Tumbangnya bukan tiba-tiba tumbang, tumbangnya secara sistematis akibat policy yang tidak berpihak kepada konstitusi ekonomi kerakyatan," tukasnya.[Fhr]