telusur.co.id - Sejumlah elemen buruh yang melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta mengancam akan menggeruduk rumah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ancaman itu, buntut permintaan buruh perihal kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI 2024 menjadi 15 persen atau Rp5,6 juta tidak dikabulkan.
Merespons hal tersebut, Heru meminta para buruh untuk bertemu dengan dirinya di Balai Kota DKI Jakarta saja.
"Ya nggak apa-apa. Rumah pribadi untuk istirahat, ketemunya di Balai Kota," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip Rabu (22/11/23).
Heru mengaku, aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah buruh itu berlangsung ricuh. Sebab, kata dia, saat itu dirinya sedang mengadakan rapat internal dengan sejumlah jajaran Pemprov DKI Jakarta.
"Saya terima, mereka kan aspirasi, tadi saja saya lagi rapat saya nggak tahu, nanti Pak Kadisnaker yang terima," pungkas dia.
Sebelumnya, sejumlah elemen buruh mengancam menggelar aksi di kediaman Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat mereka melakukan demo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/11/2023) sore.
Salah satu orator mengatakan hal itu setelah aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta dibubarkan oleh aparat kepolisian.
"Terima kasih. Karena di sini kami tidak diterima dengan baik, mari cari keadilan di tempat lain," ucap orator di atas mobil komando.
"Kita masih ada waktu, kita aksi lagi di rumah Heru Budi di Duren Sawit. Kita kepung rumah Heru Budi, sepakat," ajak orator kepada massa buruh. [Fhr]