telusur.co.id - Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya viral lantaran statemennya yang hendak mengirim santet ke Moeldoko. Hal ini menyikapi kisruh di partainya, di mana Moeldoko dianggap sebagai ketua umum tidak sah versi kongres luar biasa (KLB).

Tanggapan Bupati Lebak menuai polemik di masyarakat. Ketua umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid turut angkat bicara terkait apa yang disampaikan Iti Octavia.

Menurutnya, ancaman santet yang digaungkan orang nomor satu di Lebak itu memalukan. Dia juga mempertanyakan etika Iti Jayabaya sebagai Bupati.

"Demi Allah ini memalukan! Kecewa internal parpol silakan, tapi seorang pemimpin tetap menjaga moralitas dan etika, Bupati kok ancam nyantet? Jangan sampai Banten kota religi berubah jadi kota santet," cuit Muannas melalui akun Twitter miliknya.

Menurut Muannas, hak setiap kader Demokrat untuk bereaksi terkait polemik di partai berlambang bintang mercy itu. Namun patut disayangkan jika sampai ada ancaman seperti yang dilakukan Iti Octavia.

"Kalau tidak cocok dengan pak @Dr_Moeldoko tempuh upaya hukum, level Bupati kelakuan musyrik. Sampai hati ancam santet tidak mencerminkan tampilan," katanya.

Lebih jauh Muannas menyarankan, sebagai politisi harusnya Iti Octavia dapat menempuh langkah hukum dan politik, bila ada masalah di partainya. Karena ancaman yang disampaikan Iti tersebut bukan hanya dapat merugikan partai Demokrat, namun juga citra Kabupaten Lebak, dan Provinsi Banten

"Bisa merugikan partai termasuk nama baik Pak SBY dan mas AHY bahkan Bupati itu sendiri. Terlebih warga Banten sebagai kota Islami, tidak dibenarkan hanya karena membela partai mesti santet, harus dicabut ucapan itu," tandasnya. (fhr)