telusur.co.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, mengapresiasi tindakan, menteri di kabinet Presiden Joko Widodo yang meminta maaf secara terbuka kepada rakyat.
Dua menteri itu ialah Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Itu hal positif jika menteri-menteri yang tak maksimal bekerja untuk meminta maaf pada rakyat," kata Ujang, Senin (19/7/21).
Menurut Ujang, bukan hanya dua menteri, tetapi seluruh menteri terutama yang terkait dengan penanganan Covid-19, harus maaf.
"Bahkan di India menteri- menteri nya mundur karena menganggap diri mereka gagal dalam menangani pandemi Covid-19,” paparnya.
Namun demikian, Ujang memaklumi, jika para menteri di Indonesia tidak akan memilih opsi mundur. Hal itu, kata Ujang, lantaran tidak ada budaya menteri mundur di Indonesia.
"Mestinya mundur. Namun di kita tak ada budaya mundur di kalangan menteri. Karena prinsipnya jabatan menteri itu enak,” tandas Ujang.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta maaf atas tidak optimalnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat untuk penanganan pandemi Covid-19.
Sedangkan, Menteri BUMN Erick Thohir meminta maaf kepada segenap rakyat Indonesia apabila penugasan yang diberikan kepada pihaknya dalam penanganan covid-19 belum sempurna.
Namun, Erick memastikan Kementerian BUMN berupaya maksimal dalam melaksanakan penugasan tersebut baik di jajaran kementerian maupun semua BUMN.[Fhr]