telusur.co.id - Juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, mengancam Israel dengan risiko “menyakitkan dan kejam” dan membayar harga mahal atas kejahatannya terhadap Masjid Al-Aqsa dan bangsa Palestina.
Melansir Presstv, Abu Obeida melalui rekaman suara, Kamis (19/10/23), menegaskan bahwa dunia masih menyaksikan kejahatan Israel yang membunuh anak-anak dan warga sipil serta membom rumah-rumah penduduk, dan karena itu dia menyerukan perluasan Operasi Badai Al-Aqsa ke setiap jengkal tanah mana tentara dan warga Zionis bersenjata berada.
Dia menyatakan bahwa para pejuang perlawanan masih mengendalikan keadaan di lapangan dan mengerti kapan harus menyerang.
Ia meminta masyarakat di mana pun untuk mempertahankan kehormatan dan martabat mereka, dan menyebutkan bahwa Israel saat ini berada dalam kondisi terburuk dalam 75 tahun.
Dia juga menyerukan mobilisasi masyarakat untuk bergerak menuju perbatasan Palestina pendudukan, serta mengandaskan proyek Zionis yang sedang goyah.
Abu Obeida meyakinkan rakyat Palestina dan seluruh bangsa bahwa para pejuang resistensi di Gaza baik-baik saja dan siap melakukan pertempuran panjang melawan kaum penjajah.
Sementara itu, faksi-faksi resistensi Palestina menyerukan demonstrasi akbar pada hari Jumat, sebagai penolakan terhadap agresi Israel di Jalur Gaza, dan sebagai dukungan untuk kemenangan bagi Al-Quds dan Al-Aqsa.
Kubu pejuang perlawanan Palestina terus menargetkan pemukiman dan situs militer milik pendudukan Israel, sebagai bagian perjuangannya yang sedang berlangsung dengan sandi Badai Al-Aqsa.
Sementara itu, lebih dari 40 warga Palestina gugur syahid pada hari ke-13 kampanye pemboman yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Mengutip para saksi dan sumber medis, kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pada hari Kamis lebih dari 30 orang juga gugur dalam serangan udara Israel di kota Rafah, selatan Gaza.
Sembilan warga Palestina lainnya, termasuk tujuh anak-anak, kehilangan nyawa mereka dalam serangan serupa yang dilakukan Israel terhadap sebuah rumah di kota Khan Yunis di selatan, tambah laporan itu.
Disebutkan pula bahwa serangan udara Israel menggugurkan seorang bayi Palestina di kamp pengungsi Nuseirat dan seorang anak di sebelah barat Khan Yunis.
Korban jiwa tersebut membuat jumlah warga Palestina yang gugur sejauh ini akibat gencarnya serangan Israel di Gaza bertambah menjadi sedikitnya 3.859 orang, dan sekira 13.500 warga Palestina lainnya terluka. [Tp]