telusur.co.id - Setidaknya empat pemukim Israel tewas diserang tembakan oleh dua pemuda bersenjata Palestina di dekat permukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, Selasa (20/6/23), sehari setelah pasukan Jenin melancarkan serangan mematikan di Jenin.
Al Jazeera, Selasa (20/6/23) melaporkan, serangan pejuang Palestina itu juga melukai empat pemukim lainnya, dua di antaranya berat, dalam serangan di dekat Eli di Tepi Barat utara, menurut layanan darurat Magen David Adom dalam sebuah pernyataan.
Salah satu pria bersenjata Palestina ditembak mati di tempat kejadian dan pasukan Israel kemudian membunuh tersangka kedua di dekat Nablus setelah dia melarikan diri dengan taksi. Militer Israel mengatakan seorang warga sipil “menetralisir” seorang pria bersenjata.
Dilaporkan bahwa dua pria Palestina itu melepaskan tembakan ke pom bensin” di dekat pintu masuk pemukiman Eli antara Ramallah dan Nablus.
Militer Israel mengatakan orang-orang bersenjata itu tiba dengan mobil dan melepaskan tembakan ke sebuah restoran, dan kemudian menyasar pom bensin. Salah satu penyerang “mencuri kendaraan yang sedang berjalan dan melarikan diri dari daerah itu.”
Warga Palestina itu diidentifikasi sebagai Mohammaad Faleh Shhadeh, 26 tahun, dan Khaled Mostafa Sbah, 24 tahun. Keduanya berasal dari desa Urif dekat Nablus.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memanggil panglima militer negara itu dan pejabat tinggi keamanan lainnya untuk membahas tanggapan atas penembakan itu.
Sekutu sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyerukan operasi militer skala besar di Tepi Barat selama berbulan-bulan sekarang. Netanyahu kemudian mengeluarkan ancaman keras.
“Kami telah membuktikan dalam beberapa bulan terakhir bahwa kami membalas dendam pada semua pembunuh, tanpa kecuali. Siapa pun yang menyakiti kita akan berakhir di kuburan atau penjara. Inilah yang akan terjadi dalam kasus ini juga,” kata pemimpin Israel itu.
Dalam serangan Israel pada Senin lalu untuk pertama kalinya dalam dua dekade pasukan Israel menggunakan helikopter tempur Apache di Tepi Barat, dan pejuang Palestina berhasil meledakkan bom berdaya ledak besar di bawah kendaraan lapis baja Israel.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyebut penembakan pada hari Selasa itu sebagai “tanggapan atas kejahatan rezim pendudukan (Israel)” di Jenin dan di tempat lain.
Hamas kemudian mengatakan bahwa salah satu penembak adalah anggota sayap bersenjatanya.
Jihad Islam Palestina juga memuji serangan itu sembari menyebutnya tanggapan alami terhadap meningkatnya agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Jihad Islam menganggap penembakan itu sebagai bagian dari “hak sah warga Palestina untuk melakukan pembelaan diri”. [Tp]