telusur.co.id - Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengimbau agar tidak cepat merasa puas dengan batas kekuatan dan kemajuan apa pun.
Hal itu disampaikan Ayatullah Khamenei dalam kata sambutan saat menerima kunjungan para komandan dan pejabat senior angkatan bersenjata Iran, Minggu (16/4/23).
Ia menyebut angkatan bersenjata Iran sebagai benteng kokoh bagi negara dan bangsa.
“Posisi yang sangat besar ini datang dengan tanggung jawab yang besar, dan alhadullillah, angkatan bersenjata, dengan penghargaan mereka atas posisi yang penuh kebanggaan ini, sibuk menjalankan tugasnya,” kata Ayatullah Khamenei dikutip Mehrnews Agency.
Mengenai sepak terjang yang dilakukan Iran selama ini dalam menggalang kekuatan militer, dia mengatakan, jangan puas dengan batas kekuatan dan kemajuan sama sekali, dan majulah terus tanpa henti.
Mengacu pada ayat-ayat Al-Qur’an, dia menyebutkan bahwa kesiapan secara kontinyu sebagai perintah Allah dan sumber ketakutan bagi musuh Tuhan dan bangsa.
“Ancaman tidak akan hilang sama sekali, jadi Anda harus memperkuat persiapan Anda dengan segala yang Anda bisa,” imbuhnya.
Menyinggung dua perang yang dipicu Amerika Serikat (AS) di Iran timur dan barat sekitar dua dekade lalu, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Amerika memiliki kepentingan di Irak dan Afghanistan, tetapi tujuan akhir mereka adalah Republik Islam Iran, namun petualangan mereka ini dan tujuan akhir mereka gagal berkat fondasi Revolusi Islam yang sangat kuat.”
Berdasarkan fakta ini, dia menambahkan, “Oleh karena itu, musuh dapat dikalahkan, terlepas dari segala perhitungan dan kemampuan militer mereka yang tampak solid.”
Dia menyebut situasi mendera Rezim Zionis Israel sekarang ini sebagai contoh lain dari kegagalan tersebut.
“Operasi entitas Zionis terhadap Palestina di bulan Ramadhan tahun lalu tidak mendapat tanggapan khusus di dunia, tetapi tahun ini demonstrasi terjadi terhadap kejahatannya, bahkan di Amerika dan Inggris,” sambungnya.
Di bagian akhir pidatonya, pemimpin tertinggi Iran itu mengimbau para pemikir dan perencana angkatan bersenjata untuk senantiasa berinonavasi dan merancang strategi dan kebijakan yang kuat dan rasional.
Sebelum pidato itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayjen Bagheri memberikan laporan tentang rencana dan tindakan Angkatan Bersenjata di berbagai bidang. [Tp]