telusur.co.id - Ketua Bidang Lingkungan Hidup Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Lusyani Suwandi mengatakan polusi udara di DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan, karenanya, pemerintah harus memperketat pengawasan terhadap PLTU yang ada.
"Saya kira masalah utamanya adalah PLTU yang ada di sekitar DKI Jakarta terutama yang ada di Banten merupakan PLTU terbesar di Asia Tenggara, industri di Jabodetabek dan kendaraan umum yang sangat banyak," kata Lusyani dalam keterangannya, Selasa (22/8).
Dia juga mendukung penuh upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) dalam menindak tegas semua PLTU atau industri penghasil emisi jika melanggar aturan.
"Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang bertujuan untuk mengurangi emisi," katanya.
Saat ini, menurut Lusyani, polusi udara yang menyelimuti wilayah DKI Jakarta membawa kekhawatiran bagi masyarakat. Kondisi buruk tersebut dikhawatirkan dapat memicu hadirnya sejumlah penyakit akut bagi masyarakat ibu kota.
Menurut dia upaya pengendalian kualitas udara harus terus ditingkatkan jangan sampai dikesampingkan.
"Saya sangat mengkhawatirkan kondisi polusi udara di Jakarta saat ini. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat, terutama buat sistem pernapasan," kata Lusyani Suwandi.
Lusy yang juga Bacaleg DPR RI NasDem Dapil DKI Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri) itu menyebut paparan polusi udara yang buruk secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan. Bahkan dia mengaitkan dampak polusi udara dengan kebiasaan merokok yang berpotensi memicu kanker atau paru-paru akut.
Perempuan yang karib disapa Mpok Lusy oleh warga DKI Jakarta itu juga terus mendorong pemerintah mengedepankan energi baru dan terbarukan seperti panel surya, tenaga air, angin, ombak, dan lain sebagainya.
"Saat ini yang bisa dilakukan adalah mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, lebih banyak menggunakan moda transportasi publik dan mengganti kendaraan yang lebih ramah lingkungan atau kendaraan listrik," kata dia. [ham]