telusur.co.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah nomenklatur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi Rumah Sehat. Merespons hal itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku miris dengan kebijakan yang diambil Anies tersebut.
Pras mengatakan, kebijakan Anies itu tak ada manfaat apa-apa untuk masyarakat Jakarta.
"Sejatinya saya miris. Di tengah gunungan persoalan dan tantangan yang harus dihadapi Jakarta, justru muncul kebijakan yang tidak bermanfaat," kata Pras dalam keterangannya di akun Instagram-nya @prasetyoedimarsudi, yang dikutip pada Kamis (4/8/22).
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, Pemprov DKI Jakarta harusnya membuat terobosan program pembangunan dan pelayanan yang punya dampak langsung terhadap masyarakat. Hal ini termasuk perbaikan taraf hidup sebagian masyarakat Jakarta.
Sebab, kata dia, Jakarta baru-baru ini masuk dalam catatan terjadinya peningkatan angka kemiskinan.
"Jakarta harusnya memunculkan terobosan pada program pembangunan atau pelayanan yang berdampak langsung di tengah masyarakat. Itu saya rasa lebih penting mengingat Jakarta belum lama ini masuk dalam catatan peningkatan angka kemiskinan yang signifikan," ujar Pras.
Pemprov DKI, kata dia, harus melihat lebih jauh terkait kualitas hidup masyarakat Jakarta. Terutama warga yang tinggal di perkampungan-perkampungan padat di Jakarta. Para warga itu butuh sentuhan intervensi holistik dari Pemprov DKI.
"Pemprov DKI saya kira juga harus melihat lebih jauh ke dalam bagaimana kualitas hidup warga yang tinggal di kampung kumuh tengah kota," ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk mengurai kesulitan warga yang tinggal di pemukiman kumuh di Jakarta, warga tak membutuhkan perubahan nama jalan maupun Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat.
"Mereka (warga di pemukiman kumuh) perlu sentuhan pemerintah. Butuh solusi dengan program-program yang baik dari pemerintah, bukan pergantian nama-nama yang hanya mencuatkan sensasi pemerintah semata," tandasnya. [Tp]