Angkat Tujuh Stafsus Milenial, Langkah Jokowi Dinilai Berani - Telusur

Angkat Tujuh Stafsus Milenial, Langkah Jokowi Dinilai Berani

Wasekjen PPP, Achmad Baidowi.

telusur.co.id - Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat tujuh Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial sebagai langkah yang berani.

"Paling tidak begini, Presiden memiliki keberanian dan ini kesempatan langka yang diberikan oleh presiden dan kesempatan itu tidak selalu datang setiap saat," kata Baidowi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/19).

Karena itu, Baidowi mengapresiasi langkah berani Jokowi tersebut.

"Itu baguslah. Karena Presiden memberikan kesempatan kepada teman-teman muda untuk bisa membantu dan menunjukkan kemampuannya dalam memberikan kontribusi kepada negara ini," ujar anggota Komisi II DPR RI itu.

"Namun demikian kita harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa mereka dipilih tidak hanya aspek muda saja, tetapi juga mereka memiliki kemampuan, kapasitas," ungkap pria yang akrab disapa Awiek itu.

Lebih lanjut dia berharap, publik memberikan kesempatan kepada tujuh anak muda itu untuk membuktikan kinerja mereka selama menjadi Stafsus Presiden.

"Maka kita berikan waktu kepada teman-teman muda itu untuk membuktikan kinerjanya. Kita juga bisa lihat setahun ke depan paling tidak, syukur-syukur sampai 5 tahun ke depan," tandasnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan tujuh anak muda yang menjadi Staf Khusus Presiden pada Kamis (21/11/2019). Ketujuhnya berasal dari latar belakang berbeda-beda

Adapun ketujuh Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial itu, yakni Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke) dan Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu).

Lalu ada Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII), dan Andi Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha). [Tp]


Tinggalkan Komentar