Anak dan Menantu Jokowi Maju di Pilkada, Pengamat: Aji Mumpung - Telusur

Anak dan Menantu Jokowi Maju di Pilkada, Pengamat: Aji Mumpung

Pengamat Politik, Ray Rangkuti (Foto: telusur.co.id/Fahri)

telusur.co.id - Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, majunya anak dan menantu Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di Pilkada Solo dan Medan tidaklah patut. Hal itu jika standard etika presiden dan keluarganya tinggi. Pasalnya, tidak ada penjelasan sama sekali kenapa keduanya bisa mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

Menurut Ray, berbeda ceritanya apabila sebelumnya, sejak lima tahun lalu mereka terlibat dalam politik. Maka bisa dikatakan kalau mereka memang punya track record di bidang politik. 

"Sekarang kalau mereka mengatakan 'saya tidak aji mumpung', bagaimana anda bisa menjelaskan kalau tidak aji mumpung, karena kita tidak pernah mengenal dia sebelumnya sebagai politisi," kata Ray di Jakarta, Selasa (17/12/19).

"Itu artinya daya jual mereka itu semata-mata karena bapaknya presiden dan mertuanya presiden, dengan itulah kita mengenal mereka. Kalau dia cuma penjual pisang goreng, siapa yang kenal kecuali pelanggannya. Penjelas bahwa anda tidak aji mumpung itu relatif tidak ada," tambahnya.

Ray mengungkapkan, meskipun tidak ada jaminan kemenangan bagi keduanya, namun mereka mendapat privilege (keistimewaan) sebagai anak dan menantu presiden.

Oleh karena itu, Ray menyebut hal ini sebagai dinasti politik. Dikatakan Ray, jangankan seperti Gibran dan Bobby yang tidak punya track record politik. Wali kota Tangerang Selatan saja yang sudah lama membangun basis politik, karena kebetulan mertuanya adalah Gubernur, dia disebut dinasti politik.

"Apalagi anda tidak punya sama sekali track record sebagai politisi. Bahkan Ibas (Edhi Baskoro Yudhoyono) jadi anggota DPR, bapaknya sebagai presiden saja kita masih mengatakan contoh dari dinasti politik, padahal dia membangun karirnya dari bawah. Apa lagi kita sama sekali tidak mengenal. Saya pikir, trennya akan negatif," bebernya. 

Ray mengungkapkan, meskipun Gibran menegaskan dirinya maju bukan karena aji mumpung dan mengikuti mekanisme yang ada dan yak dijamin menang, tetap saja dia bisa seperti itu karena sebagai anak presiden.

"Anda mendapat previliege itu meskipun mekanismenya anda lalui semuanya. Tapi anda mendapat keuntungan dari jabatan presiden bapak anda. Penghormatan, dalam bentuk publikasi, itu semua orang publikasikan anda karena anak presiden. Kalau pengusaha lain kan tidak bisa, tidak berani. Karena yang lain tahu mereka bukan siapa-siapa," pungkasnya. [Tp]

 


Tinggalkan Komentar