telusur.co.id - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyindir bahwa kubu Moeldoko makin konsisten menyebar fitnah, setelah gagal melakukan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lewat KLB.
Pernyataan Herzaky itu merespons Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, yang menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami dan mendata sejumlah aset milik Partai Demokrat yang diduga tercatat atas nama pribadi.
"Mantan kader kami yang tergabung dalam GPK-PD, kerjanya mengumbar fitnah dan hoax saja. Setelah gagal melakukan kudeta dan gagal mengadakan KLB yang sah, kini makin konsisten menyebar fitnah dan hoax," kata Herzaky, ditulis Senin (22/3/21).
"Apa tidak malu, ya, sudah jadi politisi senior, tapi tidak menunjukkan perilaku berpolitik yang mengedepankan adab, etika, dan kepatutan?" sambungnya.
Herzaky pun mempertanyakan pa yang mau ditinggalkan dan diwariskan oleh para mantan kader Demokrat tersebut untuk generasi mendatang.
Kendati demikian, Herzaky mengaku, bersyukur lantaran para mantan kader sisa-sisa masa feodal yang menghancurkan partai demokrat, kini sudah tidak berada di barisan AHY.
"Kami sebagai kader Demokrat, merasa sangat terhina dengan kelakuan mereka. Apalagi mereka melakukannya masih mengenakan atau membawa-bawa atribut Partai Demokrat," tegasnya.
Menurut Herzaky, apa yang dilakukan para eks kader tersebut jauh dari nilai-nilai Demokrat yang bersih, cerdas dan santun.
"Ibarat kata, ada orang luar, mentang-mentang pernah numpang tidur di rumah, melihat rumah kami, Demokrat, lalu ribut mempertanyakan urusan sertifikat tanah atau aset lainnya dari rumah kami. Seakan-akan dia yang punya rumah," paparnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Rahmad menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami dan mendata sejumlah aset miliki Partai Demokrat.
Menurutnya, langkah ini ditempuh karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa sejumlah aset Partai Demokrat tercatat atas nama pribadi, seperti Kantor DPP Partai Demorkat di Jalan Proklamasi Nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat.
"Di antara aset partai yang dibeli menggunakan uang sumbangan para kader dan masyarakat adalah Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta," kata Rahmad. [Fhr]