telusur.co.id - Pasukan Taliban telah menyatakan perang di Afghanistan berakhir setelah para pejuangnya berhasil mengambil alih ibu kota, Kabul dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.
Banyak negara berebut untuk mengevakuasi para diplomat, warga, dan beberapa staf lokal Afghanistan mereka.
Namun, berbeda dengan pemerintah China. Rival Amerika itu dikabarkan enggan untuk mengevakuasi para diplomatnya. Bahkan, China mengatakan siap untuk 'hubungan persahabatan' dengan Taliban.
Seperti dilansir Al Jazeera, China mengatakan pihaknya bersedia untuk mengembangkan "hubungan persahabatan" dengan Taliban setelah kelompok bersenjata itu menguasai Afghanistan.
"China menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan," kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan.
Sementara, Zamir Kabulov, perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, kepada stasiun radio Ekho Moskvy mengatakan Rusia akan mengevakuasi sekitar 100 staf kedutaan Afghanistan.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa duta besar Rusia di Afghanistan akan bertemu dengan perwakilan Taliban pada hari Selasa dan membahas keamanan untuk misi diplomatiknya di sana, kantor berita Interfax melaporkan. [ham]