telusur.co.id - Kota Dumai menunjukkan komitmennya pada aktivis 98 yang terlibat pada aksi-aksi perubahan saat menurunkan Soeharto. Saat itu, mahasiswa berhasil menurunkan seorang diktator, otoriter dan koruptor. Aktivis 98 Sayed Yoesmar Syahputra, dilantik menjadi lurah di Kelurahan Jaya Mukti Kota Dumai - Riau, Jumat (27/5/22) hari ini.

Yoesmar dulu kuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Dirgantara jurusan Teknik Penerbangan, sekarang kampus tersebut bernama Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma yang beralamat di Halim Perdanakusumah Jakarta Timur. 

Bermula pada tahun 2010, Yoesmar melamar sebagai CPNS dan selanjutnya dia diterima menjadi PNS hingga saat ini. Ketua Umum Gerbang 98 Merdeka Bambang Purnomo berharap agar Yoesmar dengan latar belakangnya sebagai aktivis 98, dapat terus mengamalkan nilai-nilai semangat perjuangan.

"Kita tentu berharap Yoesmar dapat dan harus mengamalkan nilai-nilai semangat perjuangan para aktivis 98," kata Bambang, Jumat (27/5/22). 

Menurut Bambang, jika tidak ada gerakan reformasi 98, era keterbukaan seperti sekarang tidak akan ada.

"Tanpa reformasi 98, kesempatan kita berkarya tanpa rasa takut tidak akan diperoleh," ujar Bambang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengaku bangga aktivis 98 bisa membuktikan kepemimpinannya di segala bidang. Ia pun mengapresiasi langkah Wali Kota Dumai Faisal yang memberi kepercayaan kepada aktivis 98.

"Sebagai kawan seperjuangan dulu saat reformasi 98, saya sampaikan selamat bertugas dan apresiasi sekali untuk Wali Kota Dumai Faisal yang memberikan kesempatan pada aktivis 98 untuk membuktikan kepemimpinannya, ini patut menjadi contoh untuk daerah lain," ujar Fernando Emas.
   
Untuk diketahui, Sayed Yoesmar Syahputra merupakan putra kelahiran Dumai, 1 Maret 1977. Beliau juga simpul kampusnya saat pergolakan reformasi 98. Yoesmar adalah anak Jati Dumai, cicit Almarhum Tengku Sayed Yasin. Saat ini, Yoesmar telah resmi dilantik menjadi Lurah di Kelurahan Jaya Mukti Kota Dumai, Riau. [Tp]