Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid : Sosialisasi Empat Pilar MPR Harus Sesuai Perkembangan Jaman - Telusur

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid : Sosialisasi Empat Pilar MPR Harus Sesuai Perkembangan Jaman

Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid.Foto: Bambang Tri P

telusur.co.id   -  Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid, menjadi pembicara dalam diskusi Empat Pilar MPR RI  dengan tema “Budaya Pancasila, Gotong Royong untuk Indonesia Maju” di Media Center, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11/2019).  Jazilul Fawaid mengungkapkan, menemukan 5 sila dalam Pancasila tidak mudah. “Sehingga Pancasila selalu relevan”, ujarnya. Goyangan atau ancaman terhadap Pancasila menurut pria asal Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bukan kali ini saja namun sudah ada sejak Pancasila dilahirkan. “Tetapi Pancasila selalu menang”, tuturnya.

Diakui budaya yang hidup di tengah masyarakat selalu berubah. Perubahan budaya salah satu faktornya adalah dampak teknologi informasi. “Sekarang semua bisa dilakukan lewat aplikasi”, paparnya. Teknologi yang sarat aplikasi ini menjadi budaya anak-anak muda. Nah, hadirnya teknologi yang semakin mudah dan canggih di satu sisi menguntungkan namun di sisi yang lain sangat mengkhawatirkan. Menurut Jazilul, kelompok anti Pancasila menggunakan teknologi untuk menyebarkan paham yang bertentangan. “Mari kita gunakan teknologi untuk mensosialisasikan Pancasila”, harapnya. Kemajuan teknologi menurut mantan aktivis PMII itu sebagai tantangan masa depan.

Tantangan terhadap Pancasila menurutnya tak hanya dari sisi teknologi. ‘Money politic’ diakui juga sebagai tantangan. “Ini sangat berbahaya”, akunya. ‘Money politic’ inilah yang menurutnya bisa mengubah budaya masyarakat. Untuk itu dirinya merasa senang ketika pemilihan pimpinan MPR dilakukan lewat musyawarah. “Ini suatu hal yang positif”, paparnya. Dalam soal Sosialisasi Empat Pilar, Jazilul mengatakan hal demikian tak bisa dilakukan sendiri oleh MPR namun harus mendapat dukungan semua pihak. “Sosialisasi harus dilakukan sesuai dengan perkembangan jaman”, tegasnya. “Sehingga sosialisasi tak monoton”, tambahnya.

Laporan : Bambang Tri P


Tinggalkan Komentar