telusur.co.id - Universitas Borobudur menggelar seminar nasional dengan tema Penggunaan Sistem Digital untuk Mendukung Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Universitas Borobudur Prof Bambang Bernanthos, dan menghadirkan sejumlah nara sumber yakni Dr.Ir.Kardiman, MM dan Dr.Wahyu Widji Pamungkas, S.Kom,MM.
Dalam sambutanya, Ketua Panitia Dr. Herry Wira Wibawa, MM mengungkapkan, kegiatan ini turut mengundang, di antaranya:
1.Ketua Yayasan Pendidikan Borobudur 1971
2. Rektor Universitas Borobudur
3. Wakil Rektor I, II, III Universitas Borobudur
4. Ketua Lembaga Jaminan Mutu
5. Ketua Biro IT
6. Ketua Biro Administrasi Akademik
7. Ketua Biro Administrasi Keuangan
8. Ketua Biro Kepegawaian
9. Ketua Biro Marketing
10. Ketua SPMI
11. Kepala Perpustakaan
12. Direktur Pascasarjana
13. Direktur AAB, AKP, dan ABA
14. Dekan di Universitas Borobudur
15. Kaprodi di Universitas Borobudur
16. Senior Advisor Universitas Borobudur
17. Seluruh dosen tetap di Lingkungan Universitas dan Akademi Borobudur
Pada pidatonya, Rektor Universitas Borobudur Prof Bambang Bernanthos, menyampaikan seminar nasional dengan tema Penggunaan Sistem Digital untuk Mendukung Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan ini sangatlah penting. Karena di era digital saat ini, seluruh pihak perlu terus belajar agar tidak ketinggalan.
"Melalui seminar ini, dosen, mahasiswa, dan juga kita semua dapat menelaah mengenai perkembangan tekhnologi digital, dan kaitannya dala rangka mendukung ekonomi kreatif," ujar Rektor.
Narasumber Dr.Wahyu Widji Pamungkas, S.Kom,MM. menyampaikan, teknologi akan merubah rasa. Perubahan yang tadinya kita kerjakan pekerjaan suatu dengan rasa berat menjadi ringan dan mudah. Lalu, durasi, misalnya saat kita mengerjakan dengan cara manual suatu pekerjaan kerap dilakukan secara berulang sehingga memerlukan waktu yang lama dan panjang.
"Namun sekarang dengan perangkat lunak banyak pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan hasilnya pun lebih cepat dan bagus," katanya.
Narasumber lainnya, Dr.Ir.Kardiman, menyampaikan tentang Secara bertahap kita harus buat terobosan mengurangi penggunaan batu bara, karena saat ini pemanasan global.
Saat ini 70 perzen listrik pembangkit menggunakan bahan bakar. Sehingga ke depan harus ada pengurangan. "Salah satunya dengan tekhnologi dan pencampuran, sehingga kita dapat mengurangi pemanasan global dengan tekhnologi," tuturnya. (Fie)