telusur.co.id - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mencatat, pada Oktober 2022 sebanyak 2.238.018 orang menggunakan  layanan MRT Jakarta. 

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Rendy Alhial mengatakan, Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 72.194 orang menggunakan MRT Jakarta dengan 7.663 perjalanan kereta. 

Ia menyampaikan, angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 223.189 orang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.014.829 orang dengan rata-rata harian mencapai 67.161 orang.

"Kenaikan angka keterangkutan ini menunjukkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta," ucap Rendy dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (7/11/22).

Rendi menjelaskan, untuk menaikkan angka keterangkutan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

"Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga, mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan dan yang terbaru, Swoop," ucap Rendi

"Kehadiran angkutan pengumpan (feeder) ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing)," lanjutnya.

Pada akhir tahun mendatang, MRT menargetkan angka keterangkutan rata-rata harian dapat menyentuh 40 ribu orang per hari. Menurutnya, target ini bisa terwujud apabila sejumlah kebijakan dapat dilaksanakan, seperti percepatan regulasi yang mendukung penggunaan transportasi publik oleh pemerintah meliputi electronic road pricing (ERP), penyesuaian tarif parkir serta integrasi infrastruktur, jalur, dan tarif.

"Meski demikian, PT MRT Jakarta (Perseroda) optimistis target tersebut dapat tercapai melihat grafik kenaikan jumlah penumpang yang menunjukkan peningkatan," tandas Rendy. [Fhr]