telusur.co.id - Lembaga Survei Political Weather Station menyebut ada tiga faktor utama mengapa Elektabilitas Bakal Calon Presiden (Bacapres) Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kokoh dan makin naik di puncak survei.
Peneliti PWS Shanty Waworuntu mengungkap hal itu dalam kesimpulan hasil survei teranyar PWS bertajuk Perkembangan Elektabilitas Capres Cawapres dan Partai Politik Setengah Tahun Jelang Pemilu 2024, melalui virtual Zoom pada Kamis (24/8/23).
“Pertama, faktor Jokowi Effect tidak dapat disangkal berperan besar mengangkat Elektabilitas Prabowo sehingga sulit terkejar oleh Ganjar Pranowo apalagi Anies Baswedan,” ujar Shanty.
Shanty mengatakan, meningkatnya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi dan semakin tinggi approval ratingnya berdampak pada capres manapun yang dipersepsikan publik mendapatkan Endorsement Jokowi.
“Berdasarkan hasil survei PWS, bagian terbesar publik atau 36,5% responden meyakini bahwa Presiden Jokowi memberikan Endorsement dan approval kepada Prabowo untuk menggantikan dirinya,” ucap Shanty.
Kemudian, kata Shanty, faktor kedua berasal dari internal Prabowo sendiri. Mengapa demikian? Banyak pihak mengakui bahwa Prabowo merupakan sosok negarawan yang tulus dan total mengabdi untuk kepentingan dan persatuan nasional.
“Prabowo tampil sebagai Politisi yang humble dan tidak emosional menghadapi kritik. Berdasarkan analisis media monitoring yang dilakukan PWS, sentimen positif terhadap Prabowo terus menguat sementara negatifnya terus berkurang," ungkap dia.
Di samping itu, Prabowo juga dinobatkan sebagai Menteri dengan kinerja terbaik selama hampir kurang lebih empat tahun mengabdi dan duduk bersama di Kabinet Jokowi.
Lebih lanjut, faktor Ketiga ucap Shanty, sebagaimana dikatakan Budiman Sudjatmiko, pasca Jokowi tangangan Global dan Nasional yang dihadapi Indonesia akan jauh lebih pelik dan kompleks.
“Oleh karenanya, pasca Jokowi, Indonesia memerlukan Presiden dengan gaya kepemimpinan Strategis (Strategic Leadership) seperti Prabowo,” imbuh Shanty.
Publik nampaknya cukup memahami ihwal kebutuhan akan kepemimpinan strategis ini sehingga banyak pihak pada Pemilu 2019 yang memilih Jokowi kini bergeser dan bermigrasi memberikan dukungannya pada Prabowo. [Fhr]