Serangan Drone Pejuang Irak Tewaskan Tiga Tentara AS, Biden Tegaskan akan Balas - Telusur

Serangan Drone Pejuang Irak Tewaskan Tiga Tentara AS, Biden Tegaskan akan Balas

Tentara AS di Suriah. (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada hari Minggu (28/1/24), menyatakan tiga tentara AS tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan drone terhadap pasukan AS yang ditempatkan di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah.

Biden menuduh kelompok yang didukung Iran sebagai pelaku serangan itu, sementara juru bicara pemerintah Yordania mengatakan serangan itu terjadi bukan di wilayah Yordania, melainkan di Suriah.

Menteri Komunikasi Pemerintah Yordania dan juru bicara resmi pemerintah, Muhannad Mubaidin, mengumumkan serangan itu terjadi di wilayah Suriah dekat perbatasan Yordania.

“Serangan yang menyasar pasukan AS di dekat perbatasan Suriah, tidak terjadi di Yordania, dan menyasar pangkalan Al-Tanf di Suriah,” kata Mubaidin, seperti dilansir dari Presstv, Minggu (28/1/24).

Sedangkan Biden mengatakan, meskipun pihaknya masih mengumpulkan fakta tentang serangan ini, dia tahu bahwa serangan itu dilakukan oleh "kelompok ekstremis bersenjata" yang didukung Iran dan beroperasi di Suriah dan Irak.

Jumlah korban jiwa ini adalah yang pertama yang diderita pasukan AS di kawasan sejak dimulainya perang di Gaza. Biden mengatakan, serangan itu terjadi pada Sabtu malam.

“Kami akan menjaga komitmen kami untuk memerangi terorisme. Kami akan tanpa ragu, meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu yang kami tentukan dan dengan cara yang kami pilih,” kata Biden dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih.

Pernyataan Biden tidak menyebutkan jumlah tentara yang terluka, namun CNN menyebutkan sedikitnya 20 tentara terluka dalam serangan tersebut.

Kubu pejuang perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Seorang pejabat pejuang perlawanan Islam di Irak, yang dikutip oleh Washington Post, mengatakan: “Kami menyatakan tanggung jawab kami atas serangan yang menyasar pasukan AS.”

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa “korban di antara pasukan Amerika akibat serangan di Yordania mungkin meningkat.”

Berbagai laporan lain menyebutkan korban luka tentara AS berjumlah 25 orang.

Wakil Presiden AS Kamala Harris berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tentara AS akibat “serangan tercela yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran.”

Sementara itu, Hamas menyebut serangan itu mengirimkan pesan yang jelas kepada AS

“Pembunuhan tiga tentara Amerika adalah pesan kepada pemerintah Amerika bahwa jika pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza tidak dihentikan, maka seluruh umat (Islam) harus menghadapinya,” kata juru bicara senior Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam sebuah pernyataan.

“Kelanjutan agresi Amerika-Zionis terhadap Gaza mampu membakar seluruh wilayah,” tambahnya.

Jihad Islam Palestina (PIJ) juga bereaksi terhadap serangan itu dan mengutuk peringatan pemerintah AS dengan menyebutnya akan menyebabkan eskalasi situasi di kawasan.

“Operasi yang menargetkan pasukan Amerika terjadi sebagai respons  alami dan sah terhadap kehadiran Amerika sebagai kekuatan pendudukan di wilayah kami,” ungkap PIJ.

PIJ menambahkan bahwa operasi tersebut juga merupakan respons terhadap “dukungan tak tahu malu” AS terhadap genosida yang dilakukan oleh rezim Israel “terhadap rakyat kami di Jalur Gaza selama hampir empat bulan, yang dipimpin dan dilindungi oleh pemerintah AS.” [Tp]


Tinggalkan Komentar