telusur.co.id - Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian mengutuk serangan bersenjata api terhadap Kedubes Azerbaijan di Teheran. Ia mengatakan bahwa musuh jangan sampai memanfaatkan peristiwa ini, yang telah dipastikan bukan bermotif terorisme.
“Kita seharusnya tidak membiarkan insiden ini berdampak buruk pada hubungan antara kedua negara,” kata Amir-Abdollahian dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov, Jumat (27/1/23), seperti dilaporkan Presstv.
Dia menyatakan simpatinya kepada Bayramov atas serangan menewaskan kepala dinas keamanan Kedubes dan melukai dua penjaga pada hari sebelumnya.
Dia mengatakan badan keamanan kedua negara dapat menyelidiki insiden tersebut dengan kerja sama yang erat untuk mengklarifikasi berbagai aspeknya.
Amir-Abdollahian menjenguk para korban yang terluka di sebuah rumah sakit di Teheran, dan kemudian mengadakan konferensi pers bersama dengan Dubes Azerbaijan.
Menurut Menlu Iran, organisasi intelijen dan keamanan Iran percaya bahwa serangan itu bukanlah “operasi teroris dan terorganisir”, melainkan dilakukan dengan motif pribadi.
“Segera setelah kejadian itu, presiden mengeluarkan perintah tegas untuk menindaklanjuti kejadian tersebut secara hukum dan peradilan, dan untuk melakukan tindak lanjut hukum dan peradilan pada setiap orang yang mungkin lalai dalam masalah ini,” jelasnya.
Kepala polisi Teheran Brigjen Hossein Rahimi mengatakan seorang pria pelaku serangan bersenjata api di Kedubes Azerbaijan itu berhasil diringkus.
“Dalam penyelidikan awal, penyerang menyatakan bahwa motivasinya adalah masalah pribadi dan keluarga,” kata Jenderal Rahimi.
Menurutnya, pria tersebut adalah warga negara Iran yang menikah dengan wanita Azerbaijan.
Presiden Iran Ebrahim Raeisi juga memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas serangan itu.
Mohammad Shahryari, juru bicara pengadilan pidana Teheran mengatakan, dalam penyelidikan awal, penyerang mengklaim bahwa istrinya pergi ke kedutaan itu pada sekitar sepuluh bulan lalu dan sejak itu tidak pernah kembali.
Shahryari mengatakan bahwa dia telah berulang kali mendatangi kedutaan Azerbaijan di Teheran tetapi tidak mendapat tanggapan.
“Saya pikir istri saya ada di Kedutaan, tapi tidak mau bertemu dengan saya,” kata Shahryari mengutip pernyataan pelaku. [Tp]