telusur.co.id - Mantan anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Sayuti Assyatiri mengaku heran dengan pihak-pihak yang mendorong pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan. Sebab, pemindahan ini tidak ada dasar hukumnya.

"Siapa sebenarnya yang mendorong-dorong pindah ibu kota yang tidk ada dasar hukumnya? mereka ingin menghancurkan Indonesia. Karena mereka ingin membuat kekacauan," kata Sayuti di Jalan Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (2/3/20). 

Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) ini menegaskan, 
Indonesia tidak bisa dijual kepada asing. Selain itu, ibu kota  tidak bisa dibeli sahamnya oleh asing.

Sayuti juga menyesalkan juga ada beberapa duta besar negara lain yang menyatakan ingin membantu berpartisipasi dalam rencana pemindahan ibu kota. Bagi Sayuti, itu sebuah penghinaan. 

"Dalam hubungan internasional ini pelecehan," tegasnya.

Dikatakan Sayuti, mengundang orang asing ikut campur dalam negeri, apalagi pemindahan ibu kota, sama saja menohok batang tubuh kedaulatan negara. 

"Ibu kota adalah simbol, dia mother of the country, dia adalah simbol," bebernya. 

Sebab itu, Ia berharap DPR segera intervensi menghentikan rencana pemerintah tak berdasar ini. "Jadi semua masalah ini membutuhkan  campur tangan intervensi, membutuhkan suara dari DPR untuk mengatakan tidak. Kenapa DPR, karena perubahan yang diusung itu adalah perubahan politik. Kita ingin mencegah jangan sampe terjadi perubahan revolusioner karena keadaan bisa menjadi tidak terkendali," bebernya.

"Kita tidak mau rakyat yang sudah menderita ekonominya sudah tidak efisien, akan dibebani lagi dengan kebijakan-kebijakan yang membuat kacau," tukasnya.[Fhr]