telusur.co.id - Kehadiran Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dalam mendukung permodalan koperasi memasuki usia yang ke-16 tahun.

Di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 ini, LPDB-KUMKM mengusung tema "Dukung Ekosistem Koperasi, Perkuat Ekonomi Negeri". Tema ini merupakan implementasi dari upaya LPDB-KUMKM dalam mendukung terbentuknya ekosistem bisnis koperasi.

Kemudian juga, perkuatan ekonomi negeri yang diimplementasikan melalui program pendampingan dari sisi tata kelola bisnis koperasi, akses pembiayaan, hingga akses pemasaran kepada offtaker ataupun buyer untuk produk koperasi atau anggota koperasi. 

Terdapat beberapa komoditas yang menjadi perhatian dalam pengembangan ekosistem bisnis koperasi seperti pisang, kopi, singkong, sorgum, porang, vanili, buncis, dan kentang yang terus dikembangkan ekosistemnya melalui koperasi dari aspek hulu hingga hilir.

"Upaya ini memiliki makna gelora menebarkan energi positif dan optimisme untuk perkuatan perekonomian Indonesia untuk pulih bersama pasca pandemi Covid-19," ujar Supomo, dalam keterangannya, Jumat (19/8/22).

Sejak 2008 hingga 2022, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp15,09 triliun yang disalurkan kepada 3.168 mitra di seluruh Indonesia. 

"Sedangkan untuk kinerja tahun 2022 sampai dengan bulan Agustus, telah disalurkan dana bergulir sebesar Rp1,117 Triliun, dengan rincian pola kovensional sebesar Rp591 miliar, dan pola syariah sebesar Rp526 miliar," kata Supomo.

Optimis Lampaui Target

Tahun ini, LPDB-KUMKM diberikan target penyaluran oleh pemerintah sebesar Rp1,8 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 triliun.

Supomo mengaku optimis, target yang diberikan tersebut bukan hanya tercapai tetapi bisa juga terlampaui dengan baik. "Kami optimis ini akan terlampaui. Kenaikan target ini perlu diimbangi dengan kekompakan, sinergitas, dan juga komitmen yang kuat dari seluruh insan LPDB-KUMKM mulai dari jajaran direksi, kepala divisi, kepala subdivisi, hingga seluruh pegawai LPDB-KUMKM," kata Supomo.

Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, LPDB-KUMKM tentu tak boleh tinggal diam untuk terus berupaya dalam melayani para koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, untuk pulih dan bangkit dari pandemi Covid-19.

Sebab, saat ini permasalahan yang menghampiri koperasi dan UMKM saat pandemi Covid-19 terbesar adalah masalah permodalan atau pembiayaan, dari persoalan ini membuat koperasi dan UMKM tidak bisa menjalankan usahanya dengan optimal. 

"Berbagai upaya dan cara LPDB-KUMKM tempuh agar layanan pembiayaan kepada koperasi terus optimal, salah satunya adalah melakukan Transformasi Digital dalam rangka mendukung tata kelola bisnis proses yang ramah lingkungan, efisien, dan cepat," ungkap Supomo.

Diantaranya, E-proposal, Online Disbursement System yakni reformasi pengelolaan keuangan dengan transaksi online pembayaran melalui Online Disbursement System, Cash Management System, dan juga Aplikasi Perjalanan Dinas Tanpa Kertas (GeoDinas) dan Ridi Online untuk Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM dengan RIDI Platform.

"Ke depan tentunya kami tidak berhenti untuk melakukan transformasi dan inovasi dalam mendukung ekosistem koperasi dan UMKM di Indonesia berbagai upaya terus kami jalankan, perkuatan modal koperasi, pendampingan koperasi dan UMKM dengan inkubator, hingga fasilitasi akses pasar dan investor," tukasnya.[Fhr]