telusur.co.id -  Polemik memindahkan ibukota Indonesia ke Kalimantan Timur terus mendapatkan respon beragam. Menjadi sebuah pertanyaan kepentingan siapa di balik pemindahan ibukota. Apalagi di tengah permasalahan keuangan negara yang ada lebih penting.

Tokoh nasional  Rizal Ramli menyebut, paksaan ibukota negara dapat dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur. pastinya akan membebani rakyat.

"Kalau dipaksain tentu bisa (pindah ibukota), tapi sederhana deh keluarga pegawai negeri yang biasa menghasilkan pendapatannya pas-pasan, harus punya rumah baru di Penajam," ujar ekonom senior Rizal Ramli dalam dialog bersama Karni Ilyas yang diunggah dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club , Kamis (27/1/2022).

Persoalan pemindahan ibukota menurut Rizal bukan soal bagi elit kaya, hasil korupsi,

"Punya second atau three home, " sambungnya.

Terpenting selain beban rakyat, kata Rizal, belum tentu juga presiden sukses era Joko Widodo nantinya akan setuju dengan ide pemindahan ibukota negara.

"Belum tentu presiden yang akan datang setuju dengan ide itu, bisa-bisa mengingat anggaran yang sulit rakyat sulit, dibatalin ini," kata Rizal.

Pembatalan pembangunan IKN, kata Rizal itu bukan hal mustahil. nanti, istana negara telah dibangun di IKN yang diberi nama Nusantara.

"Apalagi kalau RR jadi presiden?" kata Karni omongan Rizal.

"Apalagi kalau RR jadi presiden, selesai barang itu, gitu aja kok repot," pungkasnya. (Fie)