telusur.co.id - Tokoh Nasional, Dr Rizal Ramli mengatakan, perang antara Rusia dan Ukraina telah membuat dunia bergeser dari Bipolar (USA vs USSR) dalam perang dingin (Cold War).
"Dunia bergeser dari Bipolar (USA vs USSR - Cold War), sempat menjadi Quatro-Polar (USA, China, Russia, Nato - Competitif tapi sekaligus kooperatif), kembali menjadi Bipolar (Rusia & China vs USA & NATO - Second Cold War),” ujarnya dalam akun Facebook, Rizal Ramli, Sabtu (26/2/2022).
Rizal meminta pemerintah Indonesia agar cerdas menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
“Indonesia harus cerdas, menghadapi perubahan-perubahan itu. Indonesia harus cerdas untuk memperkuat kedaulatan dan kejayaan bangsa kita,” ujarnya.
Namun, Rizal Ramli pesimistis dengan pemerintahan saat ini yang dinilainya hanya sebagai “pemimpin boneka”. Pemimpin tersebut diyakininya tidak akan mampu mengatasi tantangan yang ada.
“Pemimpin boneka tidak akan mampu mengadapi tantangan-tantangan geopolitik & ekonomi yang semakin kompleks tersebut,” katanya.
Ia mengatakan bahwa dalam dunia yang cepat berubah ini, hanya negara yang memiliki Ketahanan Pangan, Kedaulatan Energi dan Teknologi, dan Cadangan Devisa kuat yang bisa bertahan dan berjaya.
“Dalam dunia yang cepat berubah tersebut, hanya negara yang memiliki Katahanan Pangan, Kedaulatan Energi & Teknologi, dan Cadangan Devisa kuat yang bisa bertahan dan berjaya (‘survive & flourish’). Kalau tidak, hanya akan menjadi korban dan kena dampaknya,” pungkasnya. (Fie)