telusur.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyoroti semakin gencarnya serangan fitnah terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya hal itu adalah upaya untuk mendelegitimasi sosok Jokowi.

"Akhir-akhir ini Pak Presiden Jokowi diserang serangkaian fitnah secara bertubi-tubi. Jurus fitnah yang membabi buta adalah cara-cara lama yang dilakukan lawan politiknya untuk mendelegitimasi dan mendemoralisasi Pak Jokowi," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (3/11/23).

Raja Juli pun menegaskan, fitnah terhadap Presiden Jokowi tidak akan bisa menghentikan rasa cinta rasa rakyat terhadap orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut.

"Sampaikan kepada para pemfitnah belajarlah dari sejarah. Memfitnah Pak Jokowi adalah pekerjaan yang sia-sia, tidak berguna. Fitnah tidak akan hentikan cinta rakyat pada Pak Jokowi, bahkan menambah solidaritas rakyat untuk mencintai beliau," ungkapnya.

Lebih lanjut Raja Juli juga mencatat sejumlah fitnah yang pernah dilontarkan terhadap Jokowi.

"Dulu Pak Jokowi difitnah PKI, sekarang difitnah memobilisasi dukungan presiden tiga periode, dulu Pak Jokowi difitnah ijazah-nya palsu sekarang difitnah mengendalikan ketum parpol karena pegang kartu truf mereka. Dulu difitnah anti-Islam sekarang difitnah punya hubungan toxic dengan para kerabatnya," kata Raja Juli.

Oleh karena itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) itu pun kembali mengingatkan bahwa fitnah tidak akan pernah bisa membuat Jokowi berhenti bekerja untuk rakyat.

"Fitnah juga tidak akan menghentikan Pak Jokowi untuk terus berbuat yang terbaik untuk rakyat di seluruh pelosok negeri. Sekadar mengingatkan, berhentilah mengerjakan sesuatu yang tidak ada maknanya. Para pemfitnah, mulai kampanye positif, promosikan kandidat capres yang kalian dukung," tandasnya. [Tp]