telusur.co.id - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, memprediksi bakal menggelontorkan biaya yang cukup banyak bila lumbung pangan dibangun di Kepulauan Seribu. Menurutnya, akan dibutuhkan transportasi laut untuk mengakses kabupaten yang menjadi bagian wilayah Jakarta itu.
“Kalau itu dijadikan lumbung pangan, pasti ada cost (biaya) tambahan,” kata Ismail di Jakarta, Jumat (22/3/24).
Politisi PKS itu mengungkapkan, biaya bisa saja ditekan dengan membangun Pelabuhan Khusus di Kepulauan Seribu.
Sehingga, jalur keluar-masuk bahan pangan yang tadinya masuk ke Jakarta, kemudian mengalami desentralisasi di kepulauan.
Kemudian, pengaturan pergudangan dan distribusinya, selanjutnya dikirim ke daratan Jakarta. Itulah sebabnya dibutuhkan biaya tambahan. Dengan demikian, stok pangan tidak secara langsung dikirim ke daratan. Melainkan harus parkir di Kepulauan Seribu.
“Misal dengan ada lumbung pangan dipastikan tidak ada lagi keterbatasan, kedua dari sisi harga bisa lebih kompetitif, tapi impact (dampak) terhadap daratan kan juga harus dipikirkan," kata Ismail.
"Karena ada cost yang tadinya dari manapun masuk ke daratan Jakarta, parkir dulu di sana, kemudian dari sana dikirim lagi ke Jakarta,” lanjutnya.
Jangan sampai, kata dia, harga stok pangan di Jakarta malah meningkat sebagai dampak pengenaan biaya.
“Jadi ini harus dibahas dan saya belum baca kajiannya,” imbuhnya. [Fhr]