Prabowo Beri Pembekalan Kabinet di Akmil Magelang, Pengamat: Ini Sejarah dan Terobosan Baru - Telusur

Prabowo Beri Pembekalan Kabinet di Akmil Magelang, Pengamat: Ini Sejarah dan Terobosan Baru

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos. (Ist).

telusur.co.id - Presiden Prabowo Subianto bakal mengumpulkan jajaran kabinetnya untuk menerima pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada 25-27 Oktober

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai langkah tersebut sebagai terobosan baru dalam sejarah presiden Indonesia untuk menciptakan kesolidan di Kabinet Merah Putih. 

"Pembekalan kepada kabinet pemerintahan ini adalah sejarah dan terobosan baru," kata Biran, sapaannya, kepada telusur.co.id, Selasa (22/10/24). 

Menurutnya, pembekalan tersebut dinilai sangat positif untuk menciptakan soliditas tim pada kerja kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang memiliki banyak target. 

Selain itu, kata Biran secara komunikasi politik, pembekalan di Akmil Magelang ini juga punya banyak pesan politik yang salah satunya untuk dapat merealisasikan visi misi pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Pembekalan kabinet merah putih ini adalah pesan politik kepada rakyat bahwa Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 memilih para pembantunya dengan seleksi dan pembekalan yang baik," ujarnya. 

"Prabowo memberikan pesan kepada rakyat agar percaya kepada dirinya dan memberikan kesempatan kepada dirinya membangun tim kerja kabinet yang solid untuk mewujudkan semua visi, misi dan programnya," lanjutnya. 

Lebih lanjut, kata Biran, pembekalan tersebut merupakan pesan keseriusan dan ketegasan Prabowo dalam membangun tim kerja kabinet yang taat dan setia kepada bangsa dan negara. 

"Dan yang paling utama menjauhi penyakit kawanan pejabat publik yakni korupsi, kolusi dan nepotisme," tambahnya. 

Selain itu, pesan politik bagi rakyat atas pembekalan para menteri kabinet ini adalah tranparansi dan akuntabilitas Prabowo kepada publik yang memandatkan dirinya sebagai Presiden. 

"Jika ada oknum menteri dan atau wakil menteri dan atau kepala badan dan atau utusan khusus dan atau staf khusus yang mencoba berkhianat kepada rakyat dengan menyelewengkan kekuasaan dan jabatan yang diberikan kepadanya, maka akan berhadapan langsung dengan rakyat," pungkasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar