telusur.co.id - Politikus Hanura Inas Nasrullah menepis narasi bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) karena menilai Gubernur Jawa Tengah itu memiliki modal besar maju capres 2024.
"Apabila ada narasi yang menginginkan Ganjar Pranowo menjadi bakal cawapres dari capres lain, yang membuat narasi tersebut miskin ilmu politiknya," kata Inas, ditulis Selasa (1/8/23).
Menurut Inas, Ganjar bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Hal itu dikatakannya karena menilai Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan telah mendapat dukungan dari PDIP, sebagai satu-satunya partai yang bisa mengusung capres-cawapres tanpa berkoalisi dengan partai lain.
"Bukankah Ganjar Pranowo diusung untuk menjadi capres oleh PDI Perjuangan yang memiliki suara terbanyak dalam pilpres yang lalu? Ganjar Pranowo punya modal besar untuk menarik minat partai lain bergabung, yakni elektabilitas yang tinggi dan sudah memenuhi PT (presidential threshold), mau apa lagi?” ucapnya.
Atas alasan itu, Inas mengajak partai politik lain yang belum menentukan keputusan politiknya untuk berkoalisi mendukung Ganjar sebagai capres.
"Segera, deh, partai-partai yang masih 'jomblo' agar bergabung dengan Ganjar Pranowo," ucap dia.
Diketahui, Ganjar Pranowo telah mendapat dukungan dari PDIP, Partai Hanura, PPP, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Selain partai-partai tersebut, partai lain juga diprediksi bakal merapatkan barisan kepada Ganjar, salah satunya Partai Golkar.
Pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Kamis (27/7) dinilai menunjukkan sinyal positif. Dari pertemuan itu, PDIP dan Partai Golkar sepakat membentuk tim teknis kerja sama.
Sesuai dengan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.[Fhr]