telusur.co.id - PDI Perjuangan merupakan salah satu Partai Politik yang memiliki sistem, mekanisme dan prosedur yang sudah baku, terutama dalam rekrutmen kader-kadernya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di Eksekutif dan Legislatif Negara, baik di Pusat maupum di Daerah.
Kader-kader Partai yang disiapkan atau menyiapkan diri untuk tampil merebut kekuasaan poltik di Eksekutif maupun di Legislatif, selalu diberi ruang untuk adu program, gagasan dan mensosialisasikan programnya guna membangun citra diri yang lebih baik, agar dapat berkompetisi secara sehat dalam merebut kekuasaan Eksekutif dan Legislatif.
"Saat ini beberapa kader PDIP yang siap diorbitkan, di antaranya, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Puti Guntur, Hasto Kristanto, Oly Dondokambey,Yasona Laoly dan lainnya, " ujar Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia, Petrus Selestinus, dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).
Menurut Petrus, mereka kompeten dan memiliki jam terbang dalam memimpin Partai dan Organisasi Pemerintahan, di Eksekutif dan di Legislatif, sehingga layak dipromosikan untuk Capres dan Cawapres 2024.
Akhir-akhir ini nama Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini dan lainnya, disebut-sebut layak tampil sebagai capres dan cawapres namun, di internal Partai ada kader benalu yang mencoba menutup pintu aspirasi masyarakat mendukung kader-kader PDIP yang kompeten memimpin bangsa, karena Puan Maharani sudah dipatok harga hanya untuk posisi cawapres siapapun capresnya
"Nama Bambang Pacul disebut-sebut menghambat jalannya Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini dan lainnya, untuk menuju capres 2024, dengan cara hanya memasang Puan Maharani sebagai cawapres, siapapun capresnya. Puan Maharani diibaratkan sebagai Iklan minuman Teh yang punya slogan apapun...., " tegas Petrus.
Artinya pernyataan Bambang Pacul, dinilai sebagai upaya destruktif merendahkan Puan Maharani, Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, dkk. serta PDIP sendiri. Seakan akan PDIP memasang target pada Pilpres 2024, hanya pada posisi cawapres dan itu hanya untuk Puan Maharani, seperti Iklan minuman teh siapapun capresnya Puan Maharani tetap cawapresnya.
Pernyataan Bambang Pacul, dinilai sangat memalukan, sebagai sikap kader benalu yang hanya cari makan di Partai lantas, Partai dan Kader-Kader Partai yang potensial digadaikan, kepada capres lain, hanya untuk kursi cawapres dan Puan Maharani menjadi korbannya.
"Sebagai Partai Politik peraih suara dan kursi terbanyak di Legislatif dan atau sebagai Partai pemenang pemilu legislatif dalam 3 (tiga) kali, pileg dan dalam 2 (dua) kali Pilpres berturut-turut memenangkan Pilpres, PDIP memiliki kader mumpuni untuk tampil memimpin bangsa ke depan, dan posisi inilah yang harus dipertahankan, apalagi waktunya masih 3 tahun lagi, " paparnya.