telusuri.co.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengapresiasi kerja keras seluruh lembaga dan petugas penyelenggara pemilu hingga hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 kemarin dengan baik dan lancar. Meskipun tentu saja suatu yang wajar jika masih terdapat kekurangan dalam beberapa aspek.
Ketua Umum PP Persis Ustaz Jeje Zaenudin menegaskan, berkat kekompakan dan kerja keras seluruh elemen penyelenggara pemilu yang sungguh luar biasa, pilpres dan pileg dapat berjalan aman dan lancar.
“Mengurus pilpres dan pileg yang angka pemilihnya lebih dari 204 juta jiwa, kemudian jumlah TPS lebih dari 800 ribu serta medan penyelenggaraan pemilu dari Sabang sampai Merauke yang begitu luas dan berat, bukanlah hal yang mudah,” kata Ustaz Jeje, dalam keterangannya, Sabtu (17 /2/24).
Menyikapi polemik atas hasil hitung cepat atau quick count yang di rilis beberapa lembaga survei, Ustaz Jeje berpandangan, perhitungan suara pilpres dan pileg secara cepat melalui metode ilmiah quick count tentu saja tidak bisa dijadikan dasar hukum yang pasti untuk menyatakan paslon mana yang menang, ataupun paslon mana yang kalah.
“Sebab, menurut undang-undang yang mengatur pemilu, penghitungan suara hasil pemungutan suara yang diakui dan sah secara hukum adalah hasil penghitungan dan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” tegas Ustaz Jeje.
Oleh karena itu, Ustaz Jeje mengajak semua pihak untuk bersabar dan tidak terpancing berpolemik yang tidak produktif. Kemudian timbullah pro kontra yang berujung pada ketegangan dalam hubungan antar masyarakat.
“Sikapilah hasil quick count dengan santai dan wajar. Bagi yang percaya bahwa hasil quick count itu sudah akurat sebagai cerminan dari hasil pemilu yang sebenarnya, ya silakan saja. Sedang bagi yang tidak percaya hasil quick count ya silakan menambahkan,”.
Alasannya ini tidak berpengaruh terhadap keabsahan hasil pemilu yang sebenarnya. Kemudian jika sudah ditetapkan siapa pun pemenangnya secara definitif, maka seyogianya diterima semua pihak dengan lapangan dada.
Selain itu, lanjut Ustaz Jeje, PP Persis juga mengimbau kepada seluruh kaum muslimin, terutama tokoh masyarakat, alim ulama, asatidzah, dan para pendakwah bisa menenangkan masyarakat. Termasuk tidak terikat pada isu-isu dan upaya membenturkan antar komunitas masyarakat.
“Jika didapati data dan fakta kesalahan apalagi kondisi dan manipulasi hasil pemilu, maka hendaknya dilakukan pengaduan, proses hukum, dan terus kawal oleh pihak-pihak yang kompeten dan berkempentingan agar ditindak secara benar!,” tegasnya.
Jika rangkaian pemilu telah selesai, Ustaz Jeje mengajak seluruh masyarakat untuk kembali memperkuat suasana kebersamaan dan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Pemilu hanyalah salah satu proses politik dalam kehidupan bernegara sebagai sarana menjaga keberlangsungan perjalanan bangsa menuju kemajuan, kejayaan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia di bawah naungan keridhaan Allah Swt. Maka tidak sepatutnya menjadi keretakan dan perpecahan bangsa.
“Semoga Allah Swt memberikan yang terbaik bagi umat dan bangsa ini dalam mewujudakn cita-cita berbangsa dan bernegara,” tutupnya. [Fhr]