telusur.co.id - Pemimpin kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, mengutuk serangan teror di dekat makam Sayyidah Zainab di pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah. Sayyidah Zaena adalah adik dari Imam Husain ra, cucu Nabi Muhammad saw.

Serangan itu terjadi sehari sebelumnya berupa ledakan bom yang menewaskan enam orang dan melukai beberapa lainnya terluka.

“Para pelaku di balik ledakan di Sayyidah Zainab as, di pinggiran kota Damaskus, adalah teroris takfiri dengan tujuan yang jelas,” ungkap Sayyid Nasrallah, Jumat (28/7/23), seperti dikutip Mehr News.

“Setiap revolusi haruslah demi Allah Swt dan di jalan-Nya. Ini meletakkan dasar afiliasi keagamaan kita dan bahkan kerangka aktivitas politik kita,” ungkap Sekjen Hizbullah itu

Sayyid Nasrallah juga menyebutkan bahwa kehadiran Hizbullah dalam politik Lebanon bukan demi kekayaan dan kekuasaan.

“Sejak didirikan, kubu pejuang Islam (Hizbullah) di Lebanon tidak berusaha bersaing dengan siapa pun untuk mendapatkan uang dan kekuasaan,” tuturnya.

Dia juga menegaskan, dalam Jihad dan perjuangan politik, Hizbullah tidak mencari kekuatan untuk berkonspirasi melawan rakyat dan mendominasi mereka, dan hizbullah tidak mencari posisi politik

“Kehadiran kami dalam kekuasaan hanyalah sarana untuk mendukung masyarakat serta melayani mereka dan memecahkan masalah mereka,” jelasnya.

Dia mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam peringatakan Asyura, yang juga akan diwarnai dengan aksi membela kitab suci Al-Quran yang telah dinodai oleh pihak-pihak tertentu di sejumlah negara Eropa. [Tp]