telusur.co.id -Pemerintah diminta tidak perlu tergesa-gesa serta menargetkan membeli saham PT. Vale bila harga yang ditawarkan masih tinggi. Sebab, selain tidak ada aturan yang menargetkan kapan pembelian saham PT. VALE harus dilakukan, memaksa membeli saham sebelum pemilu justru mengundang kecurigaan.
"Nanti bisa dikait-kaitkan dengan dana kampanye. Ini kan jadi kontra produktif," ujar anggota Komisi VII DPR Mulyanto, dalam keterangannya, Kamis (8/2/24).
Ia berpikir, jangan-jangan ada pihak tertentu yang punya kepentingan terhadap jual beli saham PT. Vale ini.
"Pembelian saham ini tidak ada sangkut pautnya dengan pemilu. Jadi Pemerintah tidak harus mengejar target masalah ini selesai sebelum pemilu. Saya rasa tidak ada kaitannya," ujar Mulyanto.
Ia menilai, kedudukan Pemerintah dalam transaksi ini sangat diuntungkan. Karena bila proses jual beli ini belum disepakati hingga batas akhir izin operasi PT. Vale berlaku maka dengan sendirinya kawasan penambangan tersebut kembali kepada negara. Dan itu malah memudahkan Pemerintah untuk menjadi pemegang saham mayoritas di kawasan penambangan yang sebelumnya dikelola PT. Vale.
"Karena itu, Pemerintah jangan terlalu nafsu dengan tawaran dari PT. Vale. Karena semakin murah saham yang ditawarkan semakin menguntungkan kita. Kalau memang tidak menguntungkan kita saya minta Pemerintah sebaiknya tidak memperpanjang izin Vale," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah memasang target soal negosiasi harga divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) rampung di pekan ini. Proses perundingan diketahui sudah dilakukan sejak 2023.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan, negosiasi dijadwalkan hari ini. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian ESDM, dan Kementerian BUMN kembali bertemu dengan pihak INCO.
Sehingga diharapkan pada minggu ini perundingan pemerintah dan manajemen perusahan tambang dan pengolahan nikel itu sudah membuahkan hasil.
“Vale hari ini kita negosiasi dengan Menteri ESDM dan Menteri Menko Marves kita akan negosiasi dengan Vale, harusnya dalam seminggu ini kita akan sepakati lah,” kata Tiko di gedung Kemenko Marves, Rabu (7/2/24), dikutip dari Okezone.com
Mekanisme divestasi saham Vale Indonesia kepada PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID ditargetkan bakal rampung pada 2024.
Sesuai kesepakatan, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) akan mengalihkan 14 persen sahamnya di INCO kepada MIND ID.[Fhr]