telusur.co.id - Saraswati Fellowship resmi diluncurkan kepada publik Kamis (24/7/2025) sebagai program mentorship kepemimpinan perempuan yang berkomitmen membangun ekosistem pendampingan jangka panjang dan inklusif bagi perempuan muda Indonesia. Bertempat di Ganara Art Space, Jakarta Pusat, peluncuran fellowship ini menandai dimulainya program intensif selama tiga bulan yang dirancang untuk mengembangkan karakter, kapasitas, serta jejaring peserta agar siap menjadi pemimpin di masa depan.
Saraswati Fellowship merupakan inisiatif dari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, atau akrab disapa Sara, yang telah lama terlibat dalam isu-isu pemberdayaan perempuan dan hak asasi manusia. Program ini dirancang sebagai respon terhadap realitas sosial di mana banyak perempuan muda Indonesia memiliki potensi besar, namun belum mendapatkan akses yang setara terhadap mentor, sumber daya, dan ruang pengembangan kepemimpinan.
Dalam sambutannya, Sara itu menyampaikan bahwa, Saraswati Fellowship tidak hanya lahir dari keinginan pribadi, tetapi dari kepercayaan bahwa perubahan dimulai dari keberanian membuka jalan bagi orang lain.
“Saraswati Fellowship awalnya lahir dari keresahan dan keprihatinan saya secara pribadi tentang minimnya pemberian bekal nyata untuk kepemimpinan perempuan. Banyak teman perempuan yang sangat berkualitas tapi belum tentu memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mengarungi perpolitikan kepemimpinan di bidangnya. Padahal saya melihat dan menyaksikan sendiri perempuan-perempuan hebat di Indonesia sebagai pemimpin, pionir, dan pembawa perubahan di areanya masing-masing,” urai Sara.
“Selebihnya, kita ingin menciptakan pemimpin- pemimpin berikutnya yang memiliki gambaran yang sehat tentang dirinya sendiri dan yang memiliki values yang tepat. Bukan sekadar program pelatihan, Saraswati Fellowship hadir sebagai gerakan perubahan yang memberikan ruang bagi pemimpin perempuan yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga berani, punya nilai, dan siap menginspirasi perubahan sosial. Di sinilah terjadi women support women and men support women, karena when women rise, nations rise,” tutur Sara dengan antusias.
Sara sebagai Inisiator Program turut menggandeng para super mentor yang akan mendampingi peserta secara langsung melalui sesi mentorship. Turut menghadiri peluncuran program, para mentor Saraswati Fellowship adalah sosok berpengalaman di bidang kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan yang akan memperkaya perspektif peserta, yaitu Shinta Kamdani (CEO Sintesa Group & Chairwoman APINDO), Tamara Gondo (Co-Founder Liberty Society), dan Bambang C. Susilo (Co-Founder & Director of Strategy The Union Project).
Kehadiran mereka menjadi pondasi penting dalam membangun ekosistem pendampingan yang strategis, inklusif, dan berkelanjutan
Para mentor yang hadir menyampaikan apresiasi atas diluncurkannya program ini.
Sebagai salah seorang Super Mentor, Shinta menyampaikan akan membentuk perempuan yang memiliki value yang kuat untuk masa depan Indonesia.
“Perempuan muda membutuhkan ekosistem pendukung. Pada program ini kita akan memperkuat value dari para perempuan yang akan menjadi pemimpin masa depan. Kita akan membekali mereka dengan 4 nilai, yaitu strong positioning, clarity, uniqueness, relevance, dan memorability,” jelas Shinta, sosok yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan Dan Pembangunan Berkelanjutan.
Mentor lainnya juga menyambut baik kehadiran program ini, seperti Tamara dan Bambang. Tamara sendiri melihat kehadiran Saraswati Fellowship sebagai langkah konkret untuk mencetak pemimpin perempuan yang memiliki integritas, kasih yang nyata, dan juga disiplin di tengah masyarakat.
“Menjadi pemimpin bukan hanya soal mencapai puncak, tapi soal membangun dengan integritas, kasih yang nyata, dan disiplin untuk bertahan di sana. Legacy sejati adalah ketika kita menanamkan nilai di tengah masyarakat. Bagi saya Saraswati Fellowship adalah ruang strategis untuk melatih kepemimpinan yang tidak hanya berbasis kompetensi, tetapi juga berbasis empati dan kebermanfaatan,” papar Tamara, sosok Runner‑up Ketiga Miss Indonesia 2019.
Bambang turut menyampaikan testimoninya atas kehadiran program ini, “Saya antusias bukan hanya karena akan bertemu dengan para calon pemimpin masa depan Indonesia, tetapi juga karena semangat kolektif kita untuk membekali mereka menjadi pribadi yang berarti. Harapannya, dalam lima atau sepuluh tahun ke depan atau bahkan lebih cepat, mereka akan meraih keberhasilan. Dan tentu saja, keberhasilan mereka adalah keberhasilan kolektif kita dalam membangun gerakan, membangun bangsa,” tegas Bambang, sosok yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Nusatama Berkah Tbk sejak 2009.
Kehadiran para mentor tidak hanya memperkuat arah strategis program, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem yang terbangun secara terstruktur dan berkelanjutan. Untuk mendukung pelaksanaan program secara professional, Saraswati Fellowship berada di bawah sebuah Yayasan, yaitu Yayasan Shakti Sundari Bhakti atau secara singkat, Shandri Foundation.
Makna nama yang terkandung merupakan simbol dari kekuatan (Shakti), keanggunan perempuan (Sundari), dan pengabdian (Bhakti) yang menyatu dalam satu visi untuk menghadirkan dampak berkelanjutan dan bermakna bagi masyarakat.
Adapun struktur yayasan tersebut turut diperkenalkan secara lengkap dalam agenda peluncuran ini. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menjabat sebagai Pembina Yayasan, didampingi oleh Andika Deni Prasetya sebagai Ketua, Aidil Afdan Pananrang sebagai Sekretaris, dan Ramadhanti Priyanka Wahyudi sebagai Bendahara.
Selaku Ketua Shandri Foundation sekaligus CEO Rakamin, Andika Deni Prasetya menyampaikan, “Ilmu yang akan dibagikan dalam program ini bukanlah sesuatu yang bisa kita temukan di Google. Karena yang kita bahas bukan sekadar teori, melainkan praktik yang nyata dari pengalaman Kak Sara, Bu Shinta, Bu Tamara, Pak Bambang dan para mentor lainnya. Bahkan, kalau mau cari di tempat manapun itu tidak akan ditemukan. Itulah mengapa program ini kami desain secara intensif,” sebut Andika.
Program Saraswati Fellowship batch pertama akan berlangsung Agustus-Oktober 2025, mencakup sesi pembelajaran daring, mentorship eksklusif bersama para mentor, proyek kepemimpinan individu dan kelompok, serta dukungan pengembangan karier. Seluruh proses didesain untuk menghasilkan output yang konkret baik secara personal maupun sosial.
Saraswati Fellowship hadir membawa visi jangka panjang untuk membentuk generasi pemimpin perempuan yang percaya diri, terkoneksi, dan memiliki arah yang jelas dalam menavigasi ruang-ruang pengambilan keputusan.
Dengan bimbingan yang tepat, Saraswati Fellowship percaya mampu melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang tidak hanya profesional, tetapi juga membawa nilai-nilai kemanusiaan dan keberlanjutan dalam setiap langkahnya.
Selengkapnya tentang Saraswati Fellowship :
Website: https://www.saraswatifellowship.com/
Instagram: https://www.instagram.com/saraswatifellowship/. (ari)