telusur.co.id - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil yakin, pimpinan partainya konsisten membawa PKS berada di luar pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Hal itu karena, melihat sikap Presiden PKS sohibul iman, yang belum ingin bertemu dengan presiden Jokowi sebelum pengumuman kabinet .  

"Kami yakin, sikap (oposisi) itu akan bertahan," kata Nasir, Minggu (20/10/19).

Diungkapkan Nasir, sudah sejak lama Presiden Jokowi ingin bertemu bahkan merangkul PKS dalam pemerintahan. Hanya saja, kata dia, semua itu ditolak oleh PKS.

Karena, PKS ingin konsisten mendukung jalan pemerintahan dengan cara mengkritik program-program pemerintahan agar tidak keluar dari konstitusi.

Apalagi, lanjut dia, permintaan agar PKS berada di luar pemerintahan bukan berasal dari elit PKS, melainkan dari kader-kader PKS yang berada di dearah.

"Kami waktu itu mendukung Prabowo-Sandi dalam Pilpres, tapi tidak menang, karena suara tidak cukup. Nah itu yang kami pertahankan. Jadi ini bukan mencari sensasi, bukan cari muka, bukan ingin dipuji atau disanjung, kami ingin konsisten," tegas Nasir.

Oleh karena itu, ia mengajak partai-partai sekutu yang mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres kemarin, juga tetap konsisten untuk bersama di luar pemerintahan.

"Kami harap, PAN, Gerindra dan Demokrat di luar pemerintahan, kita bersama-sama mengeritik, mengoreksi pemerintahan sekarang, kalau melenceng dari konstitusi," katanya. [Fhr]

Laporan: Eka Mutia