telusur.co.id - Dalam rangka memberikan kedaulatan air bagi masyarakat Jakarta, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta bekerja sama dengan PAM Jaya menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kedaulatan Air bagi warga ibu kota.
Ketua Muhammadiyah DKI Jakarta, M. Sun’an Miskan mengatakan, pihaknya ingin berperan dalam perilaku pemeliharaan air di Ibu Kota sebagaimana diatur dalam Fikih Air Muhamadiyah.
"Pendidikan perilaku ramah air, seperti tidak menggunakan air tanah, serta menyediakan resapan air," kata Sun’an Miskan di Jakarta, dikutip Minggu (22/1/23).
Dalam sambutannya, Sunan mengatakan, ada 63 ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang pentingnya air. Maka, menjaga air merupakan kewajiban bagi seluruh manusia.
“Sosialisasi tentang kedaulatan air hari ini merupakan hal penting untuk menjaga keberlangsungan kehidupan,” ucapnya.
Sementara itu, di lokasi yang sama Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, tanggal 2 Februari 2023 PAM Jaya akan mengambil alih pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta setelah selama 25 tahun dikelola oleh mitra swasta.
Tentu saja, pengambilalihan ini diharapkan dapat menjadikan pelayanan air minum perpipaan akan berorientasi pada kedaulatan air di DKI Jakarta, dan bukan mengedepankan keuntungan semata.
“Untuk memastikan kedaulatan air dapat terwujud, tentunya kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah. Karena kedaulatan ini adalah pemberian hak dasar atas air bagi seluruh warga Jakarta, tanpa terkecuali,” kata Arief.
Arief menambahkan, PAM Jaya telah menemukan solusi manajemen air yang tepat untuk menyediakan suplai air di sejumlah wilayah di DKI Jakarta, salah satunya di Marunda Kepu, Jakarta Utara.
Di wilayah tersebut, suplai air sempat terganggu selama sekitar 7 bulan. Hal itu ternyata disebabkan usia pipa yang cukup tua sehingga tekanan air mesti dikurangi untuk mengurangi kebocoran pipa.
Menyadari kondisi itu, PAM Jaya menemukan solusi melalui pembangunan reservoir komunal atau bak penampungan air bawah tanah yang disertai pompa dorong.
“Alhamdulillah, dengan adanya reservoir komunal, warga di Marunda Kepu, bahkan yang berlokasi paling ujung dan bersebelahan dengan laut bisa mendapatkan suplai air secara normal,” tutup Arief. [Fhr]